Baru Dibentuk 2019, Cucu Usaha Garuda Indonesia di Bawah GMF Aero Asia Ditutup

Baru Dibentuk 2019, Cucu Usaha Garuda Indonesia di Bawah GMF Aero Asia Ditutup

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menutup (likuidasi) satu cucu usaha yang berada di bawah PT GMF Aero Asia Tbk (GMFI). Likuidasi dilakukan sebagai bagian dari efisiensi untuk menjaga kinerja keuangan Garuda Indonesia Group.

Perusahaan di bawah Garuda Indonesia Group yang ditutup itu adalah PT Garuda Energi Logistik Komersial (GELK). GELK memiliki bidang usaha perdagangan suku cadang dan mesin pesawat udara, sewa guna usaha suku cadang dan mesin pesawat udara, perdagangan umum, penyediaan energi listrik, distribusi bahan bakar minyak (BBM), serta pengelolaan limbah. 

Dikutip dari keterbukaan informasi PT GMF Aero Asia ke Bursa Efek Indonesia, perusahaan tersebut sebenarnya baru didirikan pada 4 Februari 2019.

"Perseroan mempertimbangkan adanya langkah-langkah efisiensi guna menjaga performa kinerja Keuangan Garuda Indonesia Group dan Perseroan," kata manajemen GMFI menjelaskan alasan likuidasi GELK, dikutip kumparan Senin (30/8).

Selain itu, penutupan atau likuidasi perusahaan tersebut juga merupakan pelaksanaan kebijakan Kementerian BUMN. Yakni tentang Penataan Anak Perusahaan atau Perusahaan Patungan di Lingkungan BUMN, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-315/MBU/12/2019. 

PT GMF Aero Asia Tbk selaku induk usaha langsung dari GELK, juga mempertimbangkan kinerja GELK baik finansial maupun operasional, yang masih sangat tergantung kepada Induk Usaha (GMFI). 

"Sejak 17 Juni 2020 GELK telah menghentikan kegiatan operasional sebagai persiapan proses pelaksanaan likuidasi dan pembubaran GELK," imbuhnya. 

Dengan penutupan cucu usaha Garuda Indonesi itu, kegiatan yang selama ini dilakukan GELK seperti pengadaan suku cadang dan mesin pesawat, dilakukan oleh unit di internal PT GMF Aero Asia Tbk. Sementara sebagian besar utang GELK kepada pihak lain, diambil alih oleh GMFI.

"Perseroan diperkirakan akan mengambil sebagian dari utang GELK (>60 persen), menyesuaikan dengan hasil negosiasi GELK dengan kreditur. Sebagai informasi, negosiasi antara GELK dan kreditur masih berlangsung hingga saat ini," ujar manajemen GMFI.

Sedangkan utang selebihnya, dinegosiasikan oleh cucu usaha Garuda Indonesia itu dengan pihak kreditur. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita