Ada Pihak yang Goreng Isu Taliban, Fadli Zon Ungkit Aksi Teror Settingan

Ada Pihak yang Goreng Isu Taliban, Fadli Zon Ungkit Aksi Teror Settingan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Netizen Indonesia belakangan ini terpolarisasi menjadi dua kubu ketika membahas kemenangan Taliban di Afghanistan.

Sebagian bergembira dan ikut hanyut dalam euphoria kemenangan Taliban, sedangkan sebagian lainnya khawatir kemenangan Taliban akan berpengaruh terhadap potensi aksi terorisme di Tanah Air.

Sementara itu, Anggota DPR Fraksi Gerindra, Fadli Zon menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena kemenangan Taliban di Afghanistan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Fadli Zon dalam acara Mata Najwa Rabu (25/8/2021) malam.

Pada awalnya, host acara Najwa SHihab mengungkit soal temuan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

BNPT menyatakan berdasarkan pemantauan mereka, ada pihak-pihak yang menggalang simpati atas isu Taliban.

"Jadi ini sesuatu yang memang wajar, layak diwaspadai," ucap Najwa ke Fadli Zon.

Menanggapi hal itu, Fadli Zon menyatakan bahwa di era informasi yang terbuka saat ini, pihak yang bisa dipercaya adalah diri sendiri.

Fadli Zon juga membantah adanya konfrontasi antara Islam dengan Pancasila di Indonesia.

"Islam di Indonesia sudah mengalami suatu proses yang cukup panjang," ujarnya.

"Dan harus tidak boleh dicurigai seperti itu lagi."

Kemudian Najwa kembali mengungkit soal adanya aksi-aksi teror di Indonesia.

"Faktanya kita melihat ada beragam aksi teror," ujar Najwa ke Fadli Zon.

"Kita harus melihat juga aksi teror itu aksi teror beneran atau bikinan," jawab Fadli Zon.

Najwa kemudian menanyakan maksud Fadli Zon soal aksi teror buatan.

Tak menjawab secara jelas aksi yang mana, Fadli Zon menyampaikan sejumlah referensi terkait aksi teror buatan atau settingan.

"Kan banyak ada buku-buku yang mengatakan, di Amerika sendiri ada teror factory, ada pabrik teror yang memang diciptakan untuk military industrial complex, untuk anggaran dan sebagainya," terang Fadli Zon.

"Jadi kita harus mencegah, bahwa potensi itu pasti ada," sambungnya. (wow)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita