Wacana Presiden Tiga Periode Untuk Gagalkan Prabowo-Puan

Wacana Presiden Tiga Periode Untuk Gagalkan Prabowo-Puan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wacana penambahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode akan tergantung pada perkembangan situasi politik ke depan. Pasalnya, perbandingan dan dukungan antara yang setuju dan tidak setuju terus berpolemik.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) untuk Indonesia, Ray Rangkuti kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (1/7).

"Saya kira, semuanya akan tergantung pada perkembangan. Selisih yang setuju dan tidak dengan presiden tiga periode itu lumayan kecil," ujar Ray Rangkuti.

Menurut pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, meskipun Presiden Joko Widodo sudah pernah angkat bicara, namun pernyataan menolak atau tidak setuju saat ini, belum tentu itu yang diambil pada tahun-tahun berikutnya.

"Sangat tergantung pada 'permintaan pasar'," kata Ray Rangkuti.

Lebih lanjut, Ray menyebut jika kampanye presiden tiga periode terus digaungkan, bisa jadi yang terjadi sebaliknya, yakni mayoritas publik tidak mempermasalahkan jabatan tiga periode tersebut.

"Nah, jika sudah sampai pada fase ini, sikap dan pandangan parti bisa berubah," ucap dia.

Tetapi, masih kata Ray, bisa jadi isu ini justru menandakan adanya penolakan sebagian kalangan di lingkaran PDIP dan Partai Gerindra terhadap kemungkinan menduetkan Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024.

"Jadi mendorong isu Jokowi-Prabowo merupakan salah satu cara menghambat kemungkinan pencalonan Prabowo-Puan," demikian Ray Rangkuti. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita