King of Silent Buat Wapres Harus Dicari Penyebabnya, Apa Karena Gak Dikasih Kerjaan Sama Jokowi?

King of Silent Buat Wapres Harus Dicari Penyebabnya, Apa Karena Gak Dikasih Kerjaan Sama Jokowi?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamilludin Ritonga meminta agar publik tak terburu-buru mengamini julukan King of Silent Wakil Presiden Maruf Amin yang diberikan oleh BEM Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Meskipun, kata dia julukan tersebut memang masuk akal lantaran Wapres jarang terlihat melaksanakan kegiatan kenegaraan yang strategis, termasuk keterlibatannya dalam penanganan Covid-19.

"Selama ini memang tidak terlihat aktifitas Wapres dalam memutuskan kebijakan strategis. Beberapa kali Wapres hanya terlihat kegiatan seremonial, seperti membuka kegiatan ormas keagamaan. Semua itu membuat banyak pihak menilai kinerja Wapres  buruk. Wapres akhirnya dinilai lebih banyak pasif dan diam," kata Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/7).

Hanya saja, kata dia, publik harus mengetahui penyebab mengapa peran wapres tak begitu dominan, apalagi disaat Indonesia tengah bertarung menghadapi pandemi Covid-19 ini. Apakah karena keterbatasan kapasitas atau memang tidak ada kerjaan alias pendelegasian tugas strategis dari presiden.

Kalau alasan karena kapasitas Wapres terbatas, menurut Jamil tidak masuk akal. Sebab, pendidikan Wapres sangat tinggi dan pengalamannya berorganisasi juga malang melintang. Bahkan beliau pernah menjadi Ketua MUI dan Anggota DPR RI.

Begitu juga dilihat dari fisik, Wapres tampak masih bugar. Kondisi fisiknya itu masih memungkinkan baginya untuk berpikir jernih dan melakukan aktifitas yang prima.

Soal pendelegasian tugas alias kerjaan dari presiden, inilah yang hanya diketahui oleh Wapres sendiri. Karena soal pendelegasian tugas apa saja yang diberikan presiden kepada Wapres tidak dipublikasikan kepada publik.

"Kalau seandainya pasif dan diamnya Wapres karena memang tidak ada pendelegasian tugas strategis dari presiden, tentu tidak adil bila Wapres dijuluki King of Silent," ujar Jamil.

Untuk itu, ia menyarankan agar, Wapres terbuka menyampaikan tugas apa saja yang didelegasikan presiden kepadanya. Dari sinilah publik akan dapat menilai apakah julukan King of Silent layak dilayangkan kepada wapres.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita