Kematian Melonjak, Luhut Minta Kepala Daerah Lakukan Evaluasi 3T

Kematian Melonjak, Luhut Minta Kepala Daerah Lakukan Evaluasi 3T

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan, meminta para kepala daerah wilayah Jawa dan Bali untuk mengevaluasi kembali tingginya penyebab angka kematian. Dia meminta agar para kepala daerah segera menjalankan pengetesan, pelacakan, dan perawatan.

”Pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3 T), ini agar segera bisa kita eksekusi. Saya kira ini bisa berjalan lebih masif lagi, terutama sebagai mitigasi kemungkinan lonjakan setelah Idul Adha selama dua minggu ke depan,” ujar Luhut dalam keterangannya, Kamis (22/7).

Luhut menyebut, presiden telah meminta agar para kepala daerah memiliki data yang pasti terkait pasien meninggal apakah sudah divaksinasi ataukah belum. Ketersediaan oksigen, penanganan di rumah sakit, dan akses kepada obat juga harus mendapatkan perhatian.

”Kalau boleh, semua teman-teman para gubernur dan para bupati/wali kota untuk melakukan pendataan. Saya berharap ini nanti bisa disampaikan,” tutur Luhut.

Luhut menegaskan, pemerintah fokus kepada menurunkan tingkat kematian yang telah mencapai lebih dari seribu orang.

Luhut menambahkan, dalam penanganan covid-19 perlu satu komando. Agar pelaksanaannya dapat searah.

Dia mengingatkan pentingnya untuk bekerja sama dalam meningkatkan pelaksanaan vaksinasi. ”Kita harus terus bekerja sama untuk berusaha mengurangi angka kematian. Saya kira penurunan yang sudah terjadi saat ini merupakan kemajuan yang menggembirakan. Tapi ini masih jauh dari yang kita harapkan, semoga kita bisa membuat angka ini makin rendah,” ucap Luhut.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini Covid-19 varian delta menyebar lebih cepat. Meskipun penyembuhannya lebih cepat, risiko kematian pun lebih cepat.

”Oleh karena itu, saya minta teman-teman di rumah sakit untuk segera menyusun tata laksana perawatan covid yang baru,” tegas Budi.

Menurut dia, dengan melakukan hal tersebut, langkah intervensi akan lebih cepat dilakukan. Menkes pun meminta fasilitas kesehatan di daerah agar dapat menyediakan data. Di antaranya apakah pasien meninggal sudah divaksin lengkap atau belum, perbandingan jumlah pasien komorbid data pasien meninggal pada tahap badai sitokin atau sebelum, dan apakah sebelum meninggal sudah mendapatkan bantuan oksigen atau belum.[jawapos]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita