Jokowi: Pemulihan Ekonomi Mustahil Bila Pandemi COVID-19 Belum Berakhir

Jokowi: Pemulihan Ekonomi Mustahil Bila Pandemi COVID-19 Belum Berakhir

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pandemi COVID-19 tak hanya menimbulkan krisis kesehatan di dunia. Sektor ekonomi dunia ikut terdampak parah hingga minus sekitar 3 persen pada 2020. 

Dalam pidatonya di KTT Informal APEC yang digelar virtual pada Jumat (16/7) malam, Presiden Jokowi menegaskan pemulihan ekonomi mustahil dilakukan bila pandemi belum berakhir. Jokowi menyebut pemulihan kesehatan harus didahulukan sehingga perang melawan COVID-19 bisa segera dimenangkan.

Jokowi mencontohkan langkah yang diambil Indonesia untuk segera memulihkan kesehatan masyarakat dengan menerapkan PPKM Darurat di seluruh Jawa-Bali, serta kota-kota yang mengalami lonjakan kasus. 

Begitu pula upaya penguatan layanan kesehatan, termasuk membangun rumah sakit darurat, upaya mencukupi kebutuhan oksigen dan obat-obatan, serta percepatan vaksinasi nasional.

“Di dalam konteks vaksin, Presiden menyampaikan bahwa saat ini sudah lebih 55 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Indonesia dan akan terus diakselerasi di Indonesia. Sejauh ini, Indonesia telah menerima 142.973.880 dosis vaksin baik dalam bentuk curah maupun dalam bentuk vaksin jadi,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya di Istana Negara, Jakarta, usai mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.

Presiden Jokowi tinjau Rumah Sakit COVID-19 yang dibangun WIKA. Foto:  Dok. WIKA Gedung
Jokowi pun menyampaikan tantangan dunia ke depan masih berat dan harus diatasi bersama.

“Hanya dengan solidaritas dan kerja sama dunia akan mampu keluar dari pandemi dan mampu bangkit bersama,” kata Menlu Retno menyampaikan isi pidato Jokowi. 

Saat pertemuan KTT Informal APEC, Jokowi sekaligus menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara APEC untuk memperkecil kesenjangan vaksinasi.

“Dalam kaitan ini, Presiden mengharapkan APEC dapat berkontribusi untuk menutup ketimpangan vaksinasi global, termasuk melalui berbagi dosis lewat COVAX Facility,” ujar Menlu Retno.

Jokowi mencontohkan kesenjangan vaksinasi melalui data bahwa penyuntikan dosis vaksin di kawasan ASEAN baru mencapai 17,63 persen dari populasi, kawasan Afrika baru 4,3 persen dari populasi. Sementara di kawasan Amerika Utara dan Eropa masing-masing sebesar 77,73 persen dan 76,81 persen dari total populasi. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita