Jokowi Optimis Herd Immunity Terbentuk Agustus di Jakarta, Andi Arief: Klenik Atau Pendapat Ahli?

Jokowi Optimis Herd Immunity Terbentuk Agustus di Jakarta, Andi Arief: Klenik Atau Pendapat Ahli?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politisi Demokrat Andi Arief mengkritik pernyataan Presiden Jokowi soal herd immunity yang akan terbentuk Agustus nanti. Ini masukan klenik atau pendapat ahli?

“ Ini siapa yang memberi masukan. Pendapat Ahli atau klenik,” kata Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitter@Andiarief_, Sabtu (17/7).

Andi Arief menautkan sebuah berita dari media nasional yang berjudul “Jokowi Optimistis Herd Immunity Terbentuk di Jakarta dan Bali pada Agustus”.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi meminta agar program vaksinasi Covid-19 dapat dikebut di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.

Dia mengatakan ketiga provinsi tersebut masih rendah tingkat vaksinasinya.

“Jawa Barat 12 persen, Jawa Tengah 14 persen, Banten 14 persen. Sehingga (bila dikebut), Jawa segera masuk ke herd immunity,” kata Presiden Jokowi dalam Ratas Evaluasi PPKM Darurat, Jumat (16/7/2021) yang ditayangkan dalam YouTube Sekretariat Presiden Sabtu (17/7).

“Kita harapkan di Agustus akhir atau pertengahan September,” katanya lagi.

Presiden Jokowi mengatakan, saat ini, provinsi dengan tingkat vaksinasi tertinggi adalah Bali dengan capaian 81 persen.

Di bawahnya, ada DKI Jakarta yang telah mencapai 72 persen.

Bahkan Jokowi optimistis pada Agustus kekebalan kelompok alias herd immunity bisa tercipta di Jakarta dan Bali.

Untuk mencapai target kekebalan kelompok ini, Presiden Jokowi kemudian memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera menghabiskan stok vaksin yang ada.

Presiden Jokowi mengatakan stok sisa yang ada saat ini, tak perlu lagi disimpan-simpan di daerah.

“Artinya kirim langsung habiskan, kirim langsung habiskan. Karena kita ingin kita mengejar vaksinasi ini secepat-cepatnya,” katanya.

Ia mengatakan secara nasional telah tercapai vaksinasi Covid-19 sebesar 2,3 juta dosis dalam sehari. Presiden pun optimistis target 5 juta dosis dalam sehari juga bisa dilaksanakan.

“Sekali lagi tak usah ada stok. Stok itu biar ada di Bio Farma, yang lain-lain cepat habisin. Sehingga ada kecepatan. Soalnya kunci kita menyelesaikan ini adalah vaksinasi,” kata Presiden Jokowi.[pojoksatu]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita