Ini Permintaan Lansia Bandung ke Driver Sebelum Meninggal di Taksi Online

Ini Permintaan Lansia Bandung ke Driver Sebelum Meninggal di Taksi Online

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Bani, pengemudi taksi online asal Bandung masih teringat kata-kata terakhir dari ibu yang diantarnya mencari rumah sakit, sebelum akhirnya meninggal dunia di mobilnya.

"Yang paling bisa saya inget itu 'a nyungkeun bantosan sing sabar' (kak minta tolong, sabar), sempat ada komunikasi (sebelum meninggal)," ujar Bani saat dihubungi detikcom, Kamis (8/7/2021).

Sebelumnya, Bani menjemput ibu beserta suami dan anaknya di Cijambe, Ujung Berung. Mereka meminta untuk diantarkan ke Rumah Sakit Hermina Arcamanik untuk mendapatkan penanganan.

Sayangnya, padatnya rumah sakit dan penyekatan jalan karena PPKM Darurat membuat nyawa wanita malang itu tak terselamatkan.

"Nah dari situ, terus saya bawa ke rumah sakit menunggu setengah jam penuh di sana setelah surat rujukannya dikasihkan itu, penuh enggak bisa masuk. Terus kemudian pihak keluarga minta offline, jujur saja, keluarganya minta dibawa ke RS Al Islam," kata Bani.

Tak membuahkan hasil di RS Hermina, Bani kemudian memacu kendaraannya ke RS Al Islam di Jl Soekarno Hatta. Rupanya, si ibu tak bisa segera ditangani karena lagi-lagi okupansi rumah sakit yang penuh.

"Ternyata di RS Al Islam penuh juga tidak bisa masuk. Kemudian koordinasi dengan keluarganya yang lain mau dibawa ke RS Santosa Bandung," ujarnya.

Dengan penuh rasa khawatir, Bani kemudian mengarahkan kendaraannya ke arah Jl Gatot Subroto menuju Jl Kebonjati. "Kalau Gatsu tidak ada tutup, pas kita mau ke Santosa, Jl Asia Afrika ditutup," ujarnya.

Bani pun harus mencari rute lain untuk menuju rumah sakit. Ia melihat kondisi si ibu sudah sangat lemas. Sampai akhirnya si ibu menghembuskan nafas terakhirnya di dalam mobil.

"Saya berhenti sejenak, karena si ibu kata keluarganya seperti tidur, pas dicek sudah tak bernafas. Keluarganya histeris," ucapnya.

Setelah itu, Bani pun segera mengantarkan keluarga tersebut ke Cijambe. Perjalanan itu, katanya, diiringi isak tangis keluarga.

"Saya juga panik. Saya ambil KTP, saya ajak pulang. Ini kejadian yang baru pertama kali saya hadapi, mudah-mudahan ibunya khusnul khotimah," pungkas Bani.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita