Ilmuwan Klaim 'Denyut' Bumi Berdetak Setiap 27,5 Juta Tahun, Terjadi Kepunahan Massal

Ilmuwan Klaim 'Denyut' Bumi Berdetak Setiap 27,5 Juta Tahun, Terjadi Kepunahan Massal

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menurut para ilmuwan, peristiwa geologis besar, seperti kepunahan massal dan letusan gunung berapi, berulang setiap 27 juta tahun. Mereka menyebutnya, 'denyut nadi Bumi' dalam sebuah studi baru.

Ahli geologi Michael Rampino, yang merupakan penulis utama studi tersebut, percaya bahwa tidak ada pola dalam peristiwa geologi dari waktu ke waktu.

"Tetapi penelitian kami memberikan bukti statistik untuk siklus umum, menunjukkan bahwa peristiwa geologis ini berkorelasi dan tidak acak," kata Rampino dalam rilis berita oleh Universitas New York, tempat dia bekerja sebagai profesor.

Studi ini dipublikasikan di Geoscience Frontiers pada 17 Juni. Para ilmuwan mengumpulkan data selama 260 juta tahun terakhir dan menganalisis 89 peristiwa geologis besar untuk mencari polanya.

Peristiwa ini adalah kepunahan massal spesies yang hidup di darat dan laut, letusan gunung berapi besar, penipisan oksigen dari laut, fluktuasi besar di permukaan laut dan pergerakan besar dan reorganisasi lempeng tektonik bumi.

Ketika para peneliti mengumpulkan data dan melakukan analisis statistik, mereka menemukan bahwa peristiwa-peristiwa ini membentuk kelompok di 10 titik waktu yang berbeda.

Mereka lebih lanjut menunjukkan bahwa peristiwa memuncak setiap 27,5 juta tahun. Analisis juga mengungkapkan bahwa puncak terakhir terjadi sekitar tujuh juta tahun yang lalu dan masih ada 20 juta tahun lagi sebelum perubahan geologis besar di planet ini. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita