Iih Serem! Kuntilanak dan Pocong Tutup Jalan di Mojokerto

Iih Serem! Kuntilanak dan Pocong Tutup Jalan di Mojokerto

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Polres Mojokerto menerjunkan gerombolan kuntilanak dan pocong saat menutup sejumlah ruas jalan. 

Kedatangan hantu paling populer di Indonesia itu untuk menakut-nakuti masyarakat yang nekat berkeliaran selama PPKM darurat sekaligus mengingatkan keganasan Corona.

Meski bukan hantu sungguhan, sekelompok kuntilanak dan pocong tersebut terlihat menyeramkan. Apalagi suara tangis menyayat hati dan tawa khas kuntilanak alias mba kunti ikut mengiringi kehadiran mereka yang bertepatan dengan malam jumat.

Sedangkan dua cak pocong dengan wajah seramnya berdiri di tengah jalan menghadap ke para pengendara yang nekat berkeliaran pada malam hari. Ditambah lagi tiga sosok 'hantu' pria yang terus menatap sebuah keranda mayat.


Rombongan mba kunti dan cak pocong ini hadir di beberapa titik penutupan jalan di wilayah hukum Polres Mojokerto pada Kamis (8/7) malam. Meliputi jalur Pasuruan-Mojokerto di Desa Wonosari, Kecamatan Ngoro, simpang 3 Daplang Trawas, serta jalan nasional Madiun-Surabaya di depan PPST Trowulan.

Para hantu jadi-jadian itu juga mendatangi beberapa kawasan pembatasan mobilitas masyarakat. Antara lain di Jalan Gajah Mada Mojosari, Jalan RA Basuni Sooko, serta jalan yang mengarah ke tugu UKS dan Jalan Jayanegara. Penutupan jalan maupun physical distancing digelar setiap pukul 20.00-03.00 WIB selama PPKM darurat 3-20 Juli.

"Kami sertakan teaterikal hantu kuntilanak, pocong dan lain-lain ini untuk mengingatkan masyarakat cukup di rumah saja selama pandemi COVID-19," kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander saat mengecek penyekatan jalan dan pembatasan mobilitas masyarakat.

Polres Mojokerto sengaja menerjunkan gerombolan mba kunti dan cak pocong untuk membuat takut masyarakat yang masih nekat berkeliaran di atas pukul 20.00 WIB. Selain itu, warga Bumi Majapahit juga diingatkan terkait keganasan Virus Corona yang sudah merenggut banyak nyawa.

"Saya informasikan rumah sakit sudah penuh. Beberapa nakes, TNI, Polri juga terpapar Corona. Kami minta seluruh masyarakat tertib, pukul 20.00 WIB sudah tidak ada kegiatan. Agar sampai tanggal 20 Juli kita bisa menekan kasus COVID-19 di Kabupaten Mojokerto," terang Dony.

Pengecekan physical distancing dilakukan Dony bersama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Dandim 0815 Letkol Inf Beni Asman dan Kajari Gaos Wicaksono. Pengecekan meliputi wilayah Mojosari, Bangsal dan Mojoanyar.

"Alhamdulillah kegiatan masyarakat sudah berkurang 75 persen. Pergerakan masih ada berupa tangki BBM, truk pengangkut sembako, ambulans yang memang kami persilakan melintas, serta sebagian masyarakat yang mengaku tidak mengetahui pembatasan ini," ungkap Dony.(detik)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA