Dianggap Tak Pernah Demo, Mendikbud Nadiem Makarim Harus Diberi Pemahaman Soal Alam Pikir Mahasiswa Indonesia

Dianggap Tak Pernah Demo, Mendikbud Nadiem Makarim Harus Diberi Pemahaman Soal Alam Pikir Mahasiswa Indonesia

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim harus diberikan pemahaman terhadap alam pikir dan alam perasaan mahasiswa di Indonesia.

Ini merupakan harapan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, saat menjadi moderator di acara diskusi Proklamasi Democracy Forum (PDF) ke-15 bertajuk "Menimbang Ruang Kebebasan Berpendapat Kalangan Akademik Saat Ini" yang digelar Balitbang DPP Partai Demokrat, Minggu malam (4/7).

Sebelumnya, Syahrial meminta tanggapan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, sebagai narasumber diskusi terkait banyaknya mahasiswa yang diserang oleh buzzer di media sosial setelah menyampaikan kritik atas kinerja kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Kalau berbicara masalah buzzer, memang ini bukan domainnya Komisi X, domainnya Komisi X di bidang pendidikan. Yang bisa kita lakukan adalah kepada Kementerian Pendidikan ya kepada pemerintah. Dan Komisi Pendidikan kita bisa menegur ke Rektor, bisa menegur ke pihak lainnya, agar proses belajar mengajar di dalam kampus berjalan dengan baik," ujar Dede menjawab pertanyaan Syahrial.

Syahrial kemudian meminta Dede membawa persoalan tersebut saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya kepada Nadiem Makarim.

"Kalau gitu, saya titip saja nanti Kang Dede itu mungkin Mendiknas kita sekarang ini kan belum pernah ikut demo, karena sekolahnya bukan di kita ya kan, dia sekolah di negara yang cenderung stabil sehingga kurang juga bisa mampu meresapi kira-kira alam berpikir dan alam perasaan dari para mahasiswa gitu ya. Jadi mungkin barang kali kalau ada RDP Kementerian Pendidikan, itu mestinya jadi concern juga, gitu kang Dedi," kata Syahrial.

Dede pun memastikan harapan Syahrial yang juga merupakan harapan banyak kalangan tersebut untuk dapat menjadi perhatian anggota dewan.

"Pasti-pasti, jadi masalah bullying masalah pemberangusan kritis di kampus itu menjadi concern kita, kita tidak ingin anak-anak kita akhirnya menjadi anak-anak pendiam dan nurut begitu saja, mereka harus kreatif," jawab Dede.

Acara diskusi ini juga dihadiri oleh empat narasumber lain. Yakni Pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Bivitri Susanti; Founder Lokataru, Haris Azhar; Pengamat Sosial, Rocky Gerung; dan Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat, Tomi Satryantomo(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita