Tak Ada Hujan, Tanah Ambles di Lokasi Terowongan Proyek Kereta Cepat Indonesia-China

Tak Ada Hujan, Tanah Ambles di Lokasi Terowongan Proyek Kereta Cepat Indonesia-China

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, ambles, Senin (31/5/2021). Lokasi amblesan tepatnya di Kampung Sasaksaat, RT 02/04 Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Disinyalir, jalan yang ambles di proyek tersebut merupakan lokasi yang akan dipakai terowongan. Awalnya lokasi amblesan merupakan jalan lama yang ditutup dan digeserkan karena dibangun terowongan.

Berdasarkan informasi peristiwa amblesnya jalan tersebut terjadi Senin 31 Mei 2021 sekitar pukul 08.30 WIB. Titik amblesnya jalan cukup dalam, bahkan membuat lapisan aspal terangkat. Beruntung, tidak ada pekerja yang terjebak atau masuk ke rekahan amblesnya jalan.

Kejadian juga beredar dalam potongan video di media sosial. 

Dalam video, tampak sejumlah petugas proyek yang mengenakan rompi dan helm mengerumuni titik terowongan runtuh di atas ruas jalan tersebut.  Permukaan jalan yang menikung dan di atas terowongan itu ambles. 

Lokasi kejadian berada tak jauh dari jembatan kereta api Sasaksaat. Ruas jalan memiliki dua lajur yang terpotong terowongan di bagian bawahnya. Siang itu, lajur jalan yang menjadi titik runtuhan terowongan telah ditutup. 

Lubang amblesan atau runtuhannya pun tampak telah ditambal semacam coran. Sedangkan lajur di sebelahnya sudah diberlakukan sistem buka tutup jalan. Kendaraan dari arah Cikalongwetan (KBB) atau Purwakarta mesti bergantian melintas dengan kendaraan dari arah Padalarang, Cimahi dan Kota Bandung.

Arus buka ditutup diatur seorang petugas proyek. Saat ditanya, salah satu petugas itu mengamini terowongan ambles pada Senin 31 Mei 2021 pagi. Hal senada dikemukakan Mamad, pemilik tambal ban di dekat lokasi kejadian. 

Ia mengaku, sempat melihat titik ambles tersebut kala melintasinya di pagi hari.‎ Menurutnya, lajur jalan yang menjadi titik ambles terowongan ditutup sejak Senin pagi. Sementara lajur di sebelahnya masih bisa dilewati kendaraan.

Selain ambles, lanjutnya, retakan juga terjadi di sana. Ia memperkirakan, panjang dan lembar amblesan terowongan sekitar tiga meter. 

"Enggak ada hujan," kata Mamad terkait kondisi cuaca di lokasi sebelum kejadian. 

Ia menduga, peristiwa itu bisa terjadi karena adanya getaran dari kendaraan yang melintasi jalan di atas terowongan serta kereta api yang jalur relnya juga dekat. 

Menurutnya, kondisi terowongan yang menerobos perbukitan di kawasan Sasaksaat dan Maswati tersebut pun kini telah tersambung.

Mamad mengatakan, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Meski demikian, runtuhnya terowongan yang tepat berada di bawah akses lalu lalang kendaraan dan kereta api tersebut memunculkan kekhawatiran.

Hal tersebut dialami Yayah, warga lainnya. Saban hari, keluarga Yayah melintasi ruas jalan itu untuk mengambil air. 

"(Jalan di area terowongan) itu juga dalam," ucapnya. 

Sementara itu, belum ada penjelasan resmi dari manajemen dan pihak humas PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China) atas insiden ini. Informasi yang diperoleh pihak humas masih melakukan meeting sehingga belum bisa memberikan keterangan.  []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA