Pengacara Sebut Jaksa Bernafsu Penjarakan Habib Rizieq

Pengacara Sebut Jaksa Bernafsu Penjarakan Habib Rizieq

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kuasa Hukum Rizieq Syihab, Aziz Yanuar menilai, banding yang diajukan jaksa penuntut umum (JPU) atas vonis hakim kepada Rizieq dan lima mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) terkesan nafsu untuk memenjarakan para terdakwa.

"Menurut masyarakat yang infokan ke saya bahwa bernafsunya jaksa memenjarakan lebih panjang Habib Rizieq dan kawan-kawan," kata Aziz kepada wartawan di PN Jakarta Timur, Kamis (3/6).

Walaupun, Aziz menanggap itu adalah hak jaksa apabila hendak mengajukan banding atas vonis majelis hakim yang menjatuhkan hukuman delapan bulan penjara pada perkara kerumunan di Petamburan, dan denda Rp20 juta atas perkara kerumunan di Megamendung.

"Itu hak mereka (mengajukan banding)," kata Aziz.

Sementara di sisi lain, Aziz menyatakan, pihaknya tak mau kalah dengan jaksa. Hal itu ditandai dengan diajukannya banding juga terhadap vonis majelis hakim hanya di perkara kerumunan Petamburan.

"Sudah (ajukan banding) kemarin (Rabu) sudah. Sudah ada tanda terimanya. Tinggal kita nanti siapkan memori banding untuk kasus Petamburan," tuturnya.

Untuk diketahui, Rizieq Syihab berserta lima terdakwa lainnya yakni Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al-Habsyi, Maman Suryadi hanya divonis hukuman penjara selama delapan bulan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam kasus kerumunan Petamburan.

Sementara dalam kasus kerumunan Megamendung, Rizieq divonis hukuman denda sebesar Rp20 juta.

Sebelumnya, dalam kasus kerumunan Megamendung dan Petamburan Rizieq telah dituntut masing-masing 10 bulan dan 2 tahun penjara. Serta tambahan pidana dilarang berkecimpung dalam keormasan selama 3 tahun.

Untuk lima terdakwa lainnya mereka dituntut hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan. Tak hanya itu, mereka juga dituntut diberikan pidana tambahan yakni dilarang berkecimpung dalam keormasan selama 2 tahun. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita