Ngabalin Tuding Pegawai KPK Tak Lolos TWK Main Politik: Jangan Bikin Gaduh

Ngabalin Tuding Pegawai KPK Tak Lolos TWK Main Politik: Jangan Bikin Gaduh

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin tuding pegawai KPK tak lolos TWK main politik. Ia mewanti-wanti puluhan anggota KPK yang tak lolos jangan bikin gaduh.

Ngabalin angkat suara soal polemik TWK atau Tes Wawasan Kebangsaan sejumlah pegawai KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi. Ngabalin ingat rencana TWK 2019 silam. Ngabalin sebut pegawai KPK protes wacana alih status jadi ASN atau Aparatur Sipil Negara.

Kata Ngabalin, pegawai KPK tolak alih status jadi ASN. Bahkan, lanjut Ngabalin, pegawai KPK siap mundur jika harus alih status menjadi ASN.

Ngabalin sebut pegawai menolak alih status ASN tersebut hampir sama dengan yang saat ini berkoar-koar mengenai TWK. Pegawai KPK giring opini tes tersebut dilakukan untuk menyingkirkan para pegawai.

Ngabalin tak masalah pegawai KPK itu ingin mengundurkan diri lantaran memang kemauan dirinya sendiri.

“Orang-orang ini juga semua pada mengeluarkan statement dan ramai di media itu, adalah kalau sampai nanti pemerintah memilih jalan untuk mengalihkan pegawai KPK itu kepada ASN, maka mereka akan mengundurkan diri,” kata Ngabalin dikutip dari Hops-Jaringan Suara.com, Jumat (4/6/2021).

“Ya sudah, beberapa kawan dan sahabat itu kan memilih untuk berhenti,” sambungnya.

Lebih lanjut Ngabalin berharap agar para pegawai KPK kedepannya lebih independen dengan tidak ikut campur soal masalah politik.

Dia juga mengimbau kepada sejumlah pihak yang memandang apabila TKW tak sesuai dengan Pancasila, maka laporkan saja ke pihak terkait.

Hal tersebut disarankan agar tidak membuat gaduh publik dengan sejumlah pernyataan yang melahirkan isu dan polemik,

“Jangan main politik, kalau dia menyebutkan TWK tidak sesuai dengan Pancasila ya laporin aja. Supaya orang tahu. Jangan bikin gaduh dengan berbagai macam pernyataan-pernyataan,” imbuhnya.[sc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita