Kode Copras-capres di Balik Ucapan Selamat Anies-Ridwan Kamil

Kode Copras-capres di Balik Ucapan Selamat Anies-Ridwan Kamil

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - pini wajar tanpa pengeculian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ucapan selamat itu dinilai sebagai komunikasi politik jelang Pilpres 2024.

Mulanya, Anies Baswedan menyampaikan ucapan selamat melalui akun Twitter resminya @aniesbaswedan pada Senin (31/5/2021). Anies me-retweet cuitan Ridwan Kamil.

"Jawa Barat meraih penghargaan tertinggi WTP (wajar tanpa pengecualian) dari @bpkri yang ke-10 kali secara berturut-turut. Pengumuman ini disampaikan Wakil Ketua BPK, Bapak Agus Joko Pramono dalam sidang paripurna DPRD Jawa Barat," demikian twit Ridwan Kamil melalui akun Twitter resminya, @ridwankamil, Senin (31/5/2021).

"Selamat, Kang!" tulis Anis me-retweet cuitan Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil Membalas

Ridwan Kamil kemudian kemudian membalas ucapan tersebut. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan atas capaian WTP DKI Jakarta empat kali berturut-turut.

"Hatur Nuhun Mas Anies. Sukses juga untuk DKI pencapaian WTP 4 kalinya," ungkap RK.

Dinilai Sebagai Komunikasi Politik Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan ucapan Anies dan Ridwan Kamil itu sebagai solidaritas sesama kepala daerah. Menurutnya, kedua kepala daerah itu saling memberikan ucapan sebagai bentuk rasa lega dari capaian kinerja yang sudah dikerjakan.

Ucapan Mas Anies ke Ridwan Kamil adalah ekspresi solidaritas sebagai sesama kepala daerah, yang tengah berjuang menjalankan pemerintahan lokal yang sangat ketat secara anggaran, dan pengawasan di masa pandemi. Jadi status WTP dari BPK itu memberikan rasa lega bagi mereka," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam, kepada wartawan, Selasa (1/6/2021).

Selain dinilai sebagai bentuk ekspresi solidaritas, ucapan selamat Anies dinilai mengandung muatan politis.

"Tapi, ucapan Mas Anies ke RK itu tentu mengandung muatan politis. Sebab, status WTP seolah memberikan stempel berjalannya tata kelola pemerintah yang baik (good governance). Kemampuan political leadership untuk menghadirkan governance itu bisa menjadi bekal politik dalam memasuki bursa capres-cawapres 2024 mendatang," ucap Umam.

Hal senada disampaikan Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes. Arya juga menilai ucapan Anies ke RK adalah hal biasa. Namun, karena keduanya adalah kandidat capres di beberapa survei, ucapan selamat itu menjadi istimewa untuk keduanya.

Dalam analisisnya, Arya mengatakan Anies dan RK dan kandidat capres yang belum memiliki partai politik sedang mencari kesempatan membangun hubungan politik. Arya menilai komunikasi Anies dengan RK adalah salah satu contoh membangun komunikasi menjelang Pilpres 2024.

"Jadi mereka dalam situasi belum pasti menjelang pilpres, belum pasti maksud saya kan partai-partai belum menjelaskan preferensi mereka kecuali beberapa partai misal Golkar yang sudah jelas, bahkan PDIP belum terang-terangan usul Ganjar-Puan atau siapa. Nah, dalam situasi belum pasti itu, akhirnya membuat kandidat termotivasi saling berhubungan, karena tidak menutup kemungkinan mereka akan berpasangan karena dalam situasi nggak pasti ini," papar Arya.

"Skenario-skenario pasangan itu masih sangat cair, belum ada yang fix, masih rentan berubah, tukar guling masih rentan terjadi, maka skenario sangat ekstrem bisa saja kandidat ini tidak dapat pencalonan karena sampai sekarang belum pasti, belum ada partai yang menggrasi juga, akan mengusung Anies atau RK, menggrasi maksudnya beri jaminan," katanya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita