Geram Mutasi Covid-19 India, Duterte: Tak Mau Divaksin, Silakan Pergi!

Geram Mutasi Covid-19 India, Duterte: Tak Mau Divaksin, Silakan Pergi!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan harua lebih ketat untuk mencegah penyebaran varian Covid-19. Duterte menilai penyebaran varian India berbahaya. Berdasar itu, tak ada cara lain selain perlindungan triple yakni memakai masker, faceshield, hingga vaksin.

Duterte menekankan pentingnya peraturan kesehatan yang lebih ketat. Duterte membuat pernyataan setelah mengarahkan pihak berwenang untuk mengawasi penggunaan masker. Dia mengancam akan menangkap orang-orang yang menolak untuk divaksinasi.

Otoritas kesehatan sebelumnya melaporkan peningkatan kasus kasus varian Delta di negara itu dan menyerukan kontrol perbatasan yang intensif untuk mencegah penyebaran virus. Menurutnya, perlindungan harus dilipatgandakan.

“Ini upaya bersama, kita tidak tahu apakah situasi ini akan membutuhkan vaksin baru, yang harus ditemukan terlebih dahulu,” kata Duterte.

“Kedua, kita tidak bisa membayar gelombang kedua karena mungkin jauh lebih buruk dari yang pertama, dan kemudian kita akan memiliki masalah ekonomi kita, dan saya katakan itu akan menjadi bencana bagi negara,” tambahnya.

Duterte mengakui pandangan para ahli medis bahwa varian Delta sangat agresif dalam hal penularan. “Saya setuju dengan Anda mengingat varian Delta ini sangat agresif dan dapat berkembang biak dalam waktu yang sangat singkat. Kita mungkin mengalami gelombang kedua yang jauh lebih serius daripada yang pertama,” katanya.

“Itu sebabnya semakin ketat Anda, semakin baik,” tambahnya.

Duterte juga mengancam akan memenjarakan orang jika mereka menolak disuntik Covid-19. Dia juga mengatakan anti-vaksin harus meninggalkan negara itu. “Jika Anda tidak ingin divaksinasi, tinggalkan Filipina. Pergilah ke India,” jelasnya.

“Saya akan memerintahkan semua untuk menghitung jumlah orang yang menolak untuk divaksinasi. Jika tak mau, saya suntik dengan obat anti-parasit,” tukasnya.

Departemen Kesehatan (DOH) Filipina sebelumnya mengumumkan bahwa unit pemerintah daerah telah ditempatkan dalam siaga tinggi untuk mencegah masuknya varian Delta lebih lanjut. Negara itu sebelumnya melaporkan 17 kasus varian menular, pertama kali terdeteksi di India.

Dari perkiraan 70 juta orang yang ditargetkan untuk vaksinasi, sekitar 2 juta telah divaksinasi lengkap sejauh ini.[jpc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita