Duet Jokowi-Prabowo untuk Hindari Polarisasi, Prabowo Sudah Masuk Kabinet Kok Polarisasi Masih Ada?

Duet Jokowi-Prabowo untuk Hindari Polarisasi, Prabowo Sudah Masuk Kabinet Kok Polarisasi Masih Ada?

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Alasan dan argumen penasitah Jokpro (Jokowi-Prabowo) M Qodari bahwa gagasan menduetkan Jokowi dengan Prabowo pada Pilpres 2024 yang akan datang untuk mencegah terjadinya polarisasi sangat lemah, pasalnya saat ini meskipun Ketua Umum Gerindra itu telah bergabung dengan kabinet Jokowi, polarisasi di tengah masyarakat masih saja terjadi.

Begitu pandangan Direktur Riset Indonesia Presidential Studies Arman Salam dalam program Obrolan Bang Ruslan bertajuk "Berhitung Serius Presiden Tiga Periode" yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/6).

"Kalau kita lihat kekhawatiran (polarisasi) begitu tinggi. Saya balik tanya kepada orang yang menggaungkan (Jokowi tiga periode), saya tanya Prabowo sudah masuk ke pemerintahan Jokowi, terus masih ada gak polariasai? masih ada, meskipun Prabowo sudah masuk ke dalam kabinet," kata Arman.  

Faktanya, ungkap Arman, dengan masuknya Prabowo ke dalam kabinet ada pendukung Jokowi yang tidak senang, begitu juga sebaliknya pendukung Prabowo yang kecewa.

"Makanya, untuk menghindari polarisasi, jangan sampai hanya dua calon," tandas Arman. (*)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA