Covid-19 di RI 'Meledak', Wuhan Justru Gelar Wisuda 11.000 Pelajar Tanpa Masker dan Jaga Jarak

Covid-19 di RI 'Meledak', Wuhan Justru Gelar Wisuda 11.000 Pelajar Tanpa Masker dan Jaga Jarak

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sedang mengalami lonjakan.

Tercatat di beberapa kota seperti Bandung dan Jakarta, terjadi ledakan kasus positif Covid-19 sehingga tempat tidur untuk merawat pasien mengalami kepenuhan lebih dari 80 persen.

Sementara di Wuhan yang menjadi tempat asal pandemi ganas tersebut kini malah sudah bebas dari Covid-19.

Saking bebasnya Wuhan dari Covid-19, kota tersebut sudah bisa menggelar acara dengan skala besar yang didatangi oleh banyak orang.

Salah satunya seperti yang terjadi pada minggu ini.

Sebanyak 11.000 pelajar menghadiri wisuda di Wuhan, kota di China tempat Covid-19 pertama terdeteksi.

Para wisudawan itu hadir dalam acara yang diselenggarakan Minggu (13/6/2021) tanpa mengenakan masker maupun menjaga jarak.

Mereka memenuhi Central China Normal University, di mana lulusan tidak saja berasal dari tahun ini, namun juga dari 2020.

Sebabnya pada tahun lalu, Wuhan membatasi upacara kelulusan dikarenakan mereka berusaha mencegah penyebaran Covid-19.

Pada Januari 2020, ibu kota Provinsi Hubei itu menerapkan salah satu lockdown paling ketat di dunia.

Karantina wilayah tersebut berlangsung selama 76 hari sebelum dibuka kembali, dilansir The Sun Selasa (15/6/2021).

Pemerintah China menyatakan, total terdapat 4.636 korban meninggal karena pandemi, di mana mayoritas tercatat di Wuhan.

Saat ini, kota itu kembali menjadi sorotan setelah kembali menyeruaknya teori bahwa virus corona berasal dari laboratorium di sana.

Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden memerintahkan supaya intelijen segera menyelesaikan penyelidikan dari mana corona berasal.

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga tidak menampik teori konspirasi itu.

Apalagi, muncul kabar bahwa tim di sana sempat jatuh sakit pada 2019 setelah mengunjungi goa kelelawar di Provinsi Yunnan.

Selain itu, para peneliti di sana dikabarkan melakukan penelitian yang bisa meningkatkan kemampuan virus untuk menyelidiki dampaknya pada inangnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita