BEM YARSI Ungkit Janji-Janji Jokowi: Katanya Begini, Faktanya Begitu!

BEM YARSI Ungkit Janji-Janji Jokowi: Katanya Begini, Faktanya Begitu!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Belum usai meme dan kritik dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), terkait Presiden Jokowi The King of Lip Service, kini muncul meme dan kritik yang sama dari BEM Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI).

Melalui akun Twitter, @BEMYARSI mengunggah meme Jokowi dengan menulis janji-janji Jokowi yang tidak ditepati. “Janji, janji janji, katanya begini, faktanya begitu,” tulis akun BEM YARSI, dikutip FIN pada Rabu (30/6).

Di keterangannya, disebutkan bahwa Jokowi kerap kali mengumbar janji manis dan pernyataannya. Namun banyak janji dan pernyataan itu tidak sesuai dengan apa yang dilakukan.

“Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya. Berbagai pernyataan dilontarkan, namun faktanya hingga kini banyak yang dilakukan tidak sesuai dengan pernyataan yang dilontarkan. Mulai dari HAM, Pembangunan, pangan hingga lainnya,” tulis BEM YARSI.

Di poster yang diunggah, BEM YARSI juga mengungkit soal pernyataan Jokowi yang ingin dikritik oleh rakyatnya. Tetapi faktanya, indeks demokrasi Indonesia turun sejak Jokowi menjadi Presiden.

” Faktanya, Menurut Economist Intelligence Unit (EIU) mengenai Indeks Demokrasi 2020, tercatat Indeks Demokrasi di Indonesia turun dari skor 6,48-di tahun 2019-menjadi-6,3-di tahun 2020, Hal ini tentunya disebabkan oleh maraknya tindakan represivitas terhadap pengkritik dengan UU ITE,” tulis BEM YARSI.

Mereka juga mengkritik soal ucapan Jokowi terkait investor asing. Jokowi menyebut bahwa pasar domestik jangan diambil dari luar. Caranya mempersulit perizinan. Tetapi faktanya, berbeda dengan yang diucapkan Jokowi.

“Hingga akhir April 2021 tercatat jumlah investor di pasar modal Indonesia menembus 5 juta investor. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah single investor identification (SID) pasar modal mencapai 5.088.093 investor. Angka itu tumbuh 31,11 persen dari posisi akhir 2020 lalu yang sebanyak 3.880.753 SID. Data tersebut juga menunjukkan sepanjang 4 bulan pertama di tahun ini ada 1.207.340 investor baru yang masuk ke pasar modal Indonesia,” tulis BEM YASRI.

Mereka jiga menyinggung janji Jokowi soal swasembada pangan dan ucapan stop impor.

“Nyatanya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indonesia terus mengimpor beras setiap tahun, 844,16 ribu (2014), 861,60 ribu (2015), 1,28 juta (2016), 305,27 ribu (2017), 2,25 juta (tahun 2018), dan 444,50 ribu (2019). Total pemerintah sudah menghabiskan lebih dari 2,62 miliar USD untuk beras saja dalam periode pertama presiden jokowi,” katanya.

“Berhenti membual, rakyat sudah mual!” tulis BEM YARSI.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita