3 Anggota TNI Ditahan, Diduga Tembak Warga Tanah Bumbu Kalsel hingga Tewas

3 Anggota TNI Ditahan, Diduga Tembak Warga Tanah Bumbu Kalsel hingga Tewas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Pelaku penembakan yang menewaskan warga Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai terkuak.

Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman Letkol Taufik Hanif mengatakan, pihaknya sudah menahan tiga prajurit TNI, yakni Pratu T, Praka HRT, dan Praka MS yang diduga sebagai pelaku.

Taufik memastikan jika ketiganya sudah ditahan di Detasemen Polisi Militer VI/2 Banjarmasin.

"Semuanya masih dalam pemeriksaan," singkat Letkol Taufik Hanif dalam keterangan resminya yang diterima, Kamis (3/6/2021) malam.

Ketiga oknum prajurit itu, kata Taufik berasal dari Kompi Senapan B, Yonif 623/BWU.

"Intinya masih dilakukan pemeriksaan terhadap ketiga tersangka," jelasnya.

Taufik menambahkan, kasus penembakan yang menewaskan warga ini mendapat atensi khusus dari Pangdam VI/Mulawarman.

Jika nantinya hasil pemeriksaan ketiga oknum anggota TNI tersebut dinyatakan bersalah, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Dia pun meminta publik untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan.

"Kami proses sesuai hukum yang berlaku, tidak ada pengecualian. Kami akan seobjektif mungkin," tambahnya.

Dikatakan Taufik, Pangdam telah memerintahkan Dandim 1022 Tanah Bumbu untuk membantu keluarga korban sebagai bentuk belasungkawa.

"Memerintahkan Dandim 1022/Tanah Bumbu untuk membantu keluarga korban sampai proses pemakaman," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, HJ (25) warga Jalan Karang Jawa, Desa Barokah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) tewas ditembak orang tak dikenal (OTK).

Kejadian penembakan itu terjadi di sebuah warung di Jalan Transmigrasi Kilometer 8, Desa Sari Gadung, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu pada, Rabu (2/6/2021) dini hari.

Korban tewas setelah mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kanan dan pangkal paha sebelah kanan.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tak bisa ditolong. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita