Zionis Israel Minta Gencatan Senjata ke Hamas, Persis: Ini Titik Kemenangan

Zionis Israel Minta Gencatan Senjata ke Hamas, Persis: Ini Titik Kemenangan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan akan melakukan gencatan senjata dengan Hamas Palestina.

Menurut Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) KH Jeje Zaenudin bahwa hal tersebut titik awal isyarat kemenangan bagi kaum muslimin di Palestina.

Kemenangan ini diraih atas kesabaran, ketabahan, dan ketegaran dalam menghadapi setiap agresi militer Zionis Yahudi.

“Ini menunjukan bahwa beratnya perjuangan kaum muslimin di jalur Gaza akan menemukan titik kemenangan,” katanya kepada wartawan dalam keterangannya, Jum’at (21/5/2021).

“Tanpa dilengkapi perlengkapan apalagi persenjataan, mampu mengalahkan Zionis Yahudi dan membebaskan Al-Quds dari cengkraman Israel,” lanjutnya.

Selain itu, kata Ustadz Jeje, Persis akan selalu mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka dari jajahan zionis Israel.

Menurutnya dukungan itu bukan tanpa alasan karena satu agama, akidah dan iman.

“Ingin menegaskan dukungan, pembelaan, dan keberpihakan jelas terhadap bangsa Palestina. Pertama, dukungan terhadap Palestina adalah dukungan atas dasar akidah dan keimanan,” ucapnya.

“Atas dasar akidah, kita meyakini Baitul Maqdis adalah kiblat pertama umat Islam. Maka tidak mungkin kita bisa memisahkan Baitul Maqdis dengan Masjidil Haram saat ini,” jelasnya.

Karena itu, ungkap Ustadz Jeje adalah warisan sejarah dan warisan akidah umat Islam yang harus diperjuangkan.

Kemudian, pembelaan kaum muslimin terhadap Palestina adalah tuntutan ideologi dan konstitusi bangsa Indonesia.

Ia menyebutkan perjuangan membela Palestina bukan saja perjuangan atas dasar iman dan akidah.

Akan tetapi juga perjuangan yang dilandasi Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Selanjutnya, pembelaan kita terhadap Palestina bukan karena membela Hamas atau Fatah, tetapi karena kita membela kaum yang tertindas, terzalimi,” bebernya.

“Bahkan kalaupun harus membela secara fisik, Alquran memberikan legalitas agar kita membela kaum yang lemah dari laki-laki, wanita dan anak-anak,” tegasnya

Wujud dari pembelaan ini juga dapat dilakukan dengan bantuan tenaga, seperti mengirimkan para medis dan relawan.

“Selain itu adalah pembelaan dana, bayangkan dalam kondisi perang seperti ini, 100 persen mereka adalah pengangguran,” ujar Ustadz Jeje.

“Dan tak kalah pentingnya adalah dukungan doa sebagai senjata bagi kaum muslimin,” ungkapnya.

Terakhir, Ustad Jeje juga menyayangkan di tengah penderitaan bangsa Palestina yang luar biasa beratnya.

Justru banyak narasi berseliweran di media sosial yang kontra produktif dengan perjuangan rakyat Palestina, seperti menyebarnya fatwa yang tidak relevan.

“Di antaranya fatwa yang menyarankan agar bangsa Palestina hijrah karena tidak mampu melawan penjajahan sejak puluhan tahun lalu.

“Bayangkan di tengah penderitaan seperti ini, banyak merajalela fatwa-fatwa yang dapat menjatuhkan mentalitas umat Islam di Palestina, begitu pula berseliweran narasi memfitnah bahwa kelompok seperti Hamas adalah Syiah bentukan zionis,” jelasnya. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita