Suara Lantang Senator Irlandia: Kita Bersama Palestina

Suara Lantang Senator Irlandia: Kita Bersama Palestina

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Senator Irlandia, Gino Kenny pada Rabu (26/5) menyerukan sanksi terhadap Israel atas serangannya yang dilakukan di Jalur Gaza. 

Juru bicara Partai People Before Profit ini menuduh Uni Eropa (UE) berpura-pura dan menerapkan standar ganda dalam memberikan sanksi kepada Belarusia atas pembajakan pesawat sambil menutup mata atas persoalan agresi Israel.

“Kebijakan untuk menyelesaikan apartheid Israel tidak akan berhasil. Anda tidak bisa menenangkan para rasis dan pembunuh. Bahkan, Uni Eropa tidak bisa dipercaya. Israel membunuh anak-anak, lebih dari 65 anak dibunuh,” kata Kenny dalam pidato di senat Irlandia.

Kenny tidak habis pikir saat Uni Eropa memiliki perjanjian perdagangan dengan Israel yang bernilai miliaran tapi Uni Eropa tidak pernah memberikan sanksi. “Kita harus berdiri bersama rakyat Palestina dan mengatakan Israel adalah negara rasis,” ujar dia.

Seruan Kenny untuk sanksi Israel menyusul mosi parlemen yang diajukan pada Selasa oleh Sinn Fein yang mengutuk “aneksasi de facto” Israel atas tanah Palestina. 

Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney yang telah berada di bawah tekanan untuk mengusir duta besar Israel untuk Irlandia, mendukung mosi tersebut. Coveney mengutuk perlakuan Israel terhadap orang-orang Palestina di tanah yang diduduki.

“Skala, kecepatan, dan sifat strategis tindakan Israel pada perluasan pemukiman telah membawa kami ke titik di mana kami harus jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Ini adalah aneksasi de facto,” kata Coveney dalam sebuah pernyataan kepada parlemen.

Dilansir Anadolu Agency, Kamis (27/5), pekan lalu, gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel mulai berlaku yang mengakhiri pertempuran selama 11 hari. Setidaknya 284 warga Palestina telah tewas termasuk 69 anak-anak dan 40 wanita. Sementara itu, 1.910 lainnya terluka dalam serangan Israel. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita