RI dan Turki Desak PBB Hentikan Agresi Israel ke Palestina

RI dan Turki Desak PBB Hentikan Agresi Israel ke Palestina

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Indonesia dan Turki mengutuk keras pelanggaran dan agresi berulang kali yang dilakukan Israel dengan menargetkan warga sipil di seluruh wilayah Palestina, khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, yang telah menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan Indonesia dan Turki siap bekerja sama menggalang dukungan global untuk menekan PBB agar menghentikan agresi Israel ke Palestina tersebut. Hal ini diungkapkannya usai berkomunikasi lewat sambungan telepon dengan Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop.

"Kami menekankan pentingnya Indonesia dan Turki bekerja sama menggalang dukungan global, khususnya dari negara-negara berpenduduk muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI), maupun organisasi lainnya, guna menekan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengeluarkan resolusi mengutuk dan menghentikan agresi Israel terhadap Palestina," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (18/5/2021).


Bamsoet menegaskan Indonesia mengecam tindakan Israel yang juga menduduki wilayah dan merampas bangunan-bangunan di pemukiman warga Palestina di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Tindakan Israel, kata dia, harus dihentikan sesegera mungkin untuk meredakan situasi dan menghentikan jatuhnya lebih banyak korban jiwa.

"Sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, saya mendukung upaya Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki saat ini yang telah menyuarakan keadilan bagi Palestina melalui berbagai forum internasional. Saya juga berharap bahwa persatuan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam perlu terus dijaga untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Indonesia selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina sehingga tercapainya perdamaian berdasarkan two-state solution," ujar Bamsoet.

Bamsoet kembali mengingatkan bagaimana Palestina dan Indonesia sudah saling mendukung kemerdekaan masing-masing sejak tahun 1944. "Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno kembali menegaskan, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," jelas Bamsoet.

Lebih lanjut, Bamsoet juga menyesalkan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menyatakan penghentian serangan tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Bahkan menegaskan serangan Israel ke Gaza terus berlangsung dengan kekuatan penuh.

"Padahal Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, dalam pembukaan sidang Dewan Keamanan PBB telah mendesak Israel dan kelompok Hamas untuk segera menghentikan serangan. Berbagai negara dunia, seperti Qatar, Mesir, Jerman, Malaysia, Brunei Darussalam, dan bahkan Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus, juga sudah menyerukan agar serangan bisa segera dihentikan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bamsoet memaparkan Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 197 warga Palestina tewas, termasuk 58 anak-anak dan 34 perempuan. Israel mengatakan sebanyak 10 warganya tewas, termasuk dua anak-anak.

"Butuh peran konkrit dari PBB, maupun negara besar seperti Amerika, Rusia, maupun negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) seperti Indonesia, Turki, Mesir, dan Qatar, agar gencatan senjata antara Hamas (Palestina) dengan Israel bisa segera terwujud. Sehingga tidak lagi memakan korban jiwa. Sebab, pertempuran antara kelompok Hamas dan Israel telah memasuki pekan kedua. Belum terlihat tanda-tanda pertempuran itu menurun," pungkas Bamsoet.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita