PKB dan PDIP Saling Tunjuk saat OTT KPK Jerat Bupati Nganjuk

PKB dan PDIP Saling Tunjuk saat OTT KPK Jerat Bupati Nganjuk

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat ditangkap KPK karena kasus korupsi jual beli jabatan. PKB dan PDIP sebagai partai pengusung saling tunjuk status keanggotaan partai.

KPK dan Bareskrim menangkap Novi dan menyita ratusan juta rupiah. Novi diduga menerima suap terkait jual-beli jabatan di wilayahnya. Novi merupakan Bupati Nganjuk dengan masa bakti 2018-2023.

Sebelum terjun di dunia politik, ia merupakan wiraswasta yang menangani bidang properti dan keuangan. Dia memiliki tambang nikel, batubara dan 120 bank perkreditan rakyat.

Lalu, pada Pilkada Nganjuk 2018, Novi berpasangan dengan Marhaen Djumadi. Pasangan ini diusung PKB, PDIP dan Hanura. Novi-Marhaen akhirnya memenangkan kontestasi dengan meraup 303.192 suara atau 54,5 persen.

Novi-Marhaen mengalahkan rival-rivalnya yakni Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono dan Desy Natalia Widya-Ainul Yakin. Pada Senin 24 September 2018, Novi Rahman Hidayat dan Marhaen dilantik Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Grahadi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk.

PKB Membantah, Novi Bukan Pengurus Partai

Sempat dikabarkan, Novi Rahman Hidayat menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur periode 2021-2026. Namun, Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah membantah bahwa Novi adalah kader partainya.

"Banyak yang menyatakan Bupati Nganjuk (Novi) adalah kader PKB, itu salah. Dari pernyataannya jelas dia kader PDIP," ujar Anik kepada detikcom, Senin (10/5/2021).

Anik menjelaskan Bupati Novi sempat berharap masuk dalam kepengurusan DPW PKB Jatim. Namun, oleh pihaknya tidak diakomodir, karena Novi kader PDIP.

"Novi memang pernah mengharap masuk dalam kepengurusan DPW PKB. Tetapi tidak diakomodir karena dia sebagai kader PDIP dan kita menghargai pilihannya sebagai kader PDIP. Karenanya dia bukan kader PKB," bebernya.

Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim membagikan tautan video di media sosial yang berisi pernyataan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Dalam video tersebut, Rahman menyatakan diri sebagai kader PDIP.

"Bersama ini kami kirimkan link video di kanal YouTube yang berisi pengakuan langsung Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat sebagai kader salah satu partai politik, di mana partai politik tersebut bukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," kata Luqman dalam keterangannya, Senin (10/5/2021).

Oleh sebab itu, Luqman meminta Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang terjaring OTT KPK tak dikaitkan dengan PKB. Novi merupakan Bupati Nganjuk periode 2018-2023.

"Dengan adanya bukti link video tersebut, saya mohon keberadaan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tidak dikait-kaitkan dengan PKB," imbuhnya.

Bantahan PDIP Soal Novi Jadi Kadernya

DPD PDIP Jatim yang membantah bahwa Novi adalah kadernya. Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Deni Wicaksono mengatakan bahwa Bupati Novi telah diakui sebagai pengurus DPW PKB Jatim usai Musyawarah Wilayah PKB Jatim yang berlangsung pada 9 Januari 2021.

Bahkan, Novi diumumkan oleh Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah sebagai wakil ketua DPW PKB Jatim Periode 2021-2026.

"Waktu itu kita baca beritanya yang sangat luas di media bahwa Pak Novi masuk kepengurusan PKB Jatim. Oh ya sudahlah, itu pilihan politik beliau, meskipun pada waktu Pilkada Nganjuk 2018, Pak Novi diusung bersama oleh PKB, PDI Perjuangan, dan Hanura. Tapi kalau memang Pak Novi memilih PKB dan itu sudah diumumkan resmi oleh Sekretaris PKB Jatim Bu Anik Maslachah, ya monggo," ujar Deni Wicaksono dalam keterangannya yang diterima detikcom, Senin (10/5/2021).

Anggota DPRD Jatim ini menyebut PDIP tidak pernah berebut kader dan tidak pernah mengklaim kader.

"PDIP tidak pernah menyatakan Pak Novi sebagai kader pengurus partai. Kan PKB sudah mengumumkan sejak Januari 2021 bahwa Pak Novi adalah wakil ketua DPW PKB Jatim. Ketika partai lain sudah memasukkan seseorang itu sebagai pengurus, ya tentu tidak mungkin masuk ke PDIP," ujarnya.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan Novi bukanlah kader pengurus PDIP. Dia menyebut justru Wakil Bupati Novi, Marhaen Djumadi, yang merupakan kader pengurus partai. "Wakil bupatinya kader pengurus partai, salah satu wakil ketua DPD Jatim," ucap Djarot.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita