Kubu KLB: Harusnya SBY dan AHY yang Minta Maaf ke Jokowi-Moeldoko!

Kubu KLB: Harusnya SBY dan AHY yang Minta Maaf ke Jokowi-Moeldoko!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Partai Demokrat menyebut Moeldoko tidak memanfaatkan momen Lebaran 2021 untuk meminta maaf ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Kubu Moeldoko menilai SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang seharusnya meminta maaf ke Moeldoko.

"Seharusnya SBY dan AHY lah yang harus memanfaatkan momen lebaran Idul Fitri ini untuk minta maaf kepada Presiden Jokowi, Menkumham Yasonna dan KSP Moeldoko, karena SBY dan AHY telah menebar fitnah dan berita tidak benar yang menuduh Presiden Jokowi, Menkumham Yasonna dan KSP Moeldoko yang berada dibalik konflik internal Partai Demokrat," kata juru bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, kepada wartawan, Minggu (16/5/2021).

Menurut Rahmad, acara yang diklaim kongres luar biasa atau KLB dibiayai oleh kader Demokrat sendiri. Dia mengklaim tidak ada pelibatan Moeldoko, bahkan Presiden Jokowi.

"Faktanya, KLB Deli Serdang itu diselenggarakan oleh kader Partai Demokrat, dibiayai secara tanggung renteng oleh Kader Demokrat, dan sama sekali tidak pernah melibatkan Moeldoko, Kemenkumham, apalagi melibatkan Presiden Jokowi," terang Rahmad.

"Moeldoko adalah tokoh nasional yang bersedia memimpin dan mengembalikan Partai Demokrat menjadi milik rakyat, setelah diminta oleh tokoh senior dan kader Partai Demokrat," imbuhnya.

Lebih lanjut, SBY dan AHY juga harus meminta maaf kepada pihak lain. Rahmad menyebut SBY dan AHY juga harus meminta maaf kepada para senior yang mendirikan Demokrat.

"SBY dan AHY juga perlu minta maaf kepada para senior pendiri partai dan kepada kader Partai Demokrat, seluruh Indonesia yang telah membawa Partai Demokrat yang selama ini demokratis menjadi partai keluargais atau tirani. SBY dan AHY harus bertanggung jawab mengembalikan Partai Demokrat ini menjadi partai yang demokratis dan kembali menjadi partai milik rakyat," papar Rahmad.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita