Kapitra: Itu Sama Saja Pigai Menuduh Negara Dikuasai ISIS

Kapitra: Itu Sama Saja Pigai Menuduh Negara Dikuasai ISIS

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politikus PDIP Kapitra Ampera menilai eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai telah melontarkan tuduhan serius kepada pemerintah terkait pelabelan teroris untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Hal itu disampaikan Kapitra merespons pernyataan Pigai yang menyebut keputusan pemerintah itu menjadi kemenangan teroris dari Taliban dan ISIS di Indonesia.

"Berarti sama saja Pigai menuduh negara dikuasai ISIS, sehingga keluarlah keputusan berpihak ke ISIS. Itu tidak betul. Bahaya itu," ucap Kapitra kepada JPNN.com, Sabtu (1/4).

Menurut ketua DPD Himpunan Advokat dan Pengacara Indonesia (HAPI) Riau itu, sebagai mantan komisioner Komnas HAM, Pigai tidak pantas mengeluarkan pernyataan yang menstimulasi konflik.

Selain itu, dia menyebut Pigai seharusnya proporsional dalam melihat keputusan pemerintah. Bukan justru menuduh negara berpihak kepada ISIS dan Taliban.

"Itu yang memutuskan negara. Negara atau Kemenko Polhukam. Artinya apa? (Pigai menuduh) negara dikuasai ISIS," tegas mantan pengacara Habib Rizieq ini.

Menurut Kapitra, pelabelan teroris untuk KKB sudah melalui serangkaian analisis. Terutama atas tindakan kelompok itu merusak fasilitas publik, membunuh warga, membakar sekolah, dan rumah ibadah.

"Dia (KKB di Papua, red) bunuh buruh, bunuh pendatang, bakar sekolah. Pigai tidak pernah bicara tentang itu. Itu perbuatan teror," pungkas Kapitra.

Sebelumnya Natalius Pigai dalam unggahan melalui akunnya di Twitter mengaitkan pelabelan teroris untuk KKB di Papua dengan agama.

"Sudah sah orang Kristen Teroris," tulis Pigai, Kamis (29/4).

Pigai juga menganggap keputusan pemerintah itu kemenangan bagi kelompok teroris dari Taliban dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia.

"Setelah pemerintah giring konflik di Papua dengan rasisme/Papua phobia, sekarang pemerintah justru membuka konflik Kristen dan Islam di Papua. Tanda-tanda Indonesia bubar," tulis Pigai. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita