Jokowi Singgung Bipang Babi Ambawang, Gerindra Minta Tim Komunikasi Presiden Dievaluasi

Jokowi Singgung Bipang Babi Ambawang, Gerindra Minta Tim Komunikasi Presiden Dievaluasi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politisi Gerindra menyayangkan insiden penyebutan Bipang atau babi panggang Ambawang oleh Presiden Joko Widodo saat mengimbau rakyat untuk tidak mudik saat Lebaran.

Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Kawendra Lukistian mengatakan, usai terjadinya insiden itu tim komunikasi Presiden Jokowi harus dievaluasi.

Kata Kawendra, kesalahan Jokowi menyebut Bipang Ambawang jelas menyinggung umat Islam. Mengingat makanan tersebut tidak berhubungan dengan kebiasaan umat Islam.

"Tim komunikasi presiden perlu di evaluasi, hal mendasar seperti ini kok nggak dijagain," demikian kata Kawindra, Sabtu (8/5).

Menururt Kawindra, jika ditanya siapa pihak yang paling bersalah terkait dengan pernyataan menghebohkan itu, maka tim yang membuat teks pidato adalah pihak yang paling bersalah.

Kawindra meyakini, sebagai Presiden yang beragama Islam Jokowi tidak begitu paham dengan bipang Kalimantan yang berbahan babi panggang itu.

"Kalau ditanya siapa yang salah, tentu yang membuat brief dan teks dalam pidato itu. Saya yakin pak presiden sebagai seorang muslim yang taat memang tidak begitu paham soal Bipang tersebut," demikian kata Kawindra.

Video imbauan untuk tidak mudik disampaikan Jokowi dalam bentuk video. Ia mengulas tentang tujuan kebijakan pemerintah melarang mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ucapan Jokowi menjadi heboh karena menyebutkan Bipang Ambawang sebagai salah satu makanan daerah yang bisa dipesan secara online tanpa harus mudik.

Bipang Ambawang adalah kuliner terkenal dan andalan dari Kecamatan Ambawang di Provinsi Kalimantan Selatan.  

Kuliner ini menyajikan babi yang dipanggang sedemikian rupa sehingga menghasilkan tekstur daging yang khas dan kering. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita