Hendropriyono Disentil Tifatul: Israel Satu-satunya Penjajah yang Masih Ada, Bukan Urusan Kita Pak?

Hendropriyono Disentil Tifatul: Israel Satu-satunya Penjajah yang Masih Ada, Bukan Urusan Kita Pak?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Menkominfo Tifatul Sembiring menyentil mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.

Itu terkait pernyataan Hendropriyono yang menyebut konflik Palestina-Israel bukan urusan Indonesia.

Menurut Gurubesar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu, konflik di kawasan tersebut adalah urusan bangsa Arab dan Yahudi.

Melalui akun Twitter pribadinya, Tifatul lantas menyentil Hendropriyono.

Politisi senior PKS ini menyatakan, bahwa Pembukaan UUD 1945 telah menuliskan dengan sangat jelas.

“Konstitusi kita UUD NRI tahun 1945, di preambulenya mengamanatkan menghapuskan penjajahan di atas dunia,” tulis TIfatul, Kamis (20/5/2021).

Di sisi lain, Tifatul menegaskan bahwa apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina adalah jelas-jelas sebuah bentuk penjajahn.

“Israel itu penjajah yang keji, satu-satunya penjajah yang masih ada,” tegasnya.

Sementara, berdasarkan sejarah, Indonesia memiliki hutang budi kepada bangsa Palestina.

Sebab, negara itu menjadi yang pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

“Palestina negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI. Bukan urusan kita pak?” tandasnya.

Sebelumnya, AM Hendropriyono menyatakan masalah Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia.

Melainkan urusan mereka sendiri, Bangsa Arab dan Yahudi.

“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” tegas AM Hendropriyono di Jakarta, Selasa (18/5/2021).

Hal itu disampaikan AM Hendropriyono menyikapi maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel vs Palestina.

Ia menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967.

“Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya.”

“Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata Hendropriyono.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita