21 Orang Luka dalam Bentrokan Usai Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa

21 Orang Luka dalam Bentrokan Usai Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sedikitnya 21 orang mengalami luka-luka dalam bentrokan terbaru di kompleks Masjid al-Aqsa pada Jumat (21/5) waktu setempat, beberapa jam setelah gencatan senjata disepakati oleh Israel dan Hamas yang menguasai Gaza.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (22/5/2021), bentrokan terbaru ini dilaporkan terjadi antara warga Palestina dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa setelah salat Jumat pada Jumat (21/5) waktu setempat, setelah gencatan senjata disepakati Israel dan Hamas sehari sebelumnya.

Laporan reporter AFP di lokasi menyebut polisi Israel menembakkan peluru karet dan menggunakan granat kejut terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata, termasuk sekelompok pria yang sedang mengobrol di kompleks suci tersebut.

Sejumlah pemuda yang ada di lokasi, menurut reporter AFP, merespons dengan melemparkan batu ke arah polisi Israel.

Bulan Sabit Merah Palestina dalam laporannya menyebut 21 orang mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut, termasuk dua orang yang harus dirawat secara medis di rumah sakit setempat.

Kepresidenan Palestina dalam pernyataannya mengecam 'pasukan pendudukan Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa setelah Salat Jumat dan serangan mereka terhadap para jemaah'.

Secara terpisah, juru bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, menyatakan 'kerusuhan pecah' di kompleks Masjid Al-Aqsa. "Ratusan orang melemparkan batu dan bom molotov ke polisi yang dikerahkan ke lokasi dan mulai membubarkan perusuh," sebutnya.

Saat ini, situasi di kompleks Masjid Al-Aqsa dilaporkan relatif tenang.

Bentrokan serupa terjadi selama berhari-hari selama bulan suci Ramadan, yang mendorong Hamas memperingatkan Israel untuk menarik personel kepolisiannya dari kompleks tersebut paling lambat 10 Mei lalu. Ketika batasan waktu itu berakhir, Hamas menembakkan rentetan roket ke Israel yang dibalas gempuran ke Gaza.
Pertempuran berdarah antara Hamas dan Israel itu berlangsung selama 11 hari sebelum gencatan senjata disepakati kedua pihak pada Kamis (20/5) waktu setempat dan berlaku mulai Jumat (21/5) dini hari.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel sejak 10 Mei lalu telah menewaskan 243 orang, termasuk 66 anak. Sedangkan otoritas Israel menyebut 12 orang, termasuk seorang bocah dan seorang tentara, tewas akibat rentetan serangan roket dari militan-militan di Gaza.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita