Saat Moeldoko Singgung 'Jangan Primitif' Kala Ditanya soal Demokrat

Saat Moeldoko Singgung 'Jangan Primitif' Kala Ditanya soal Demokrat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko enggan berbicara soal Partai Demokrat (PD) di KSP. Moeldoko lantas menyinggung jangan primitif saat diminta menanggapi soal polemik PD.

"Ini kantor kepresidenan. Tanya yang berkaitan dengan urusan kerja-kerja KSP. Jangan ikut-ikutan primitif," kata Moeldoko di lokasi, Jumat (9/4/2021).

Konflik antara Moeldoko dan Partai Demokrat bermula saat dirinya didapuk sebagai ketua umum PD versi kongres luar biasa Deli Serdang, Sumatera Utara. Namun akhirnya, kepengurusan KLB itu ditolak oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Usai ditolak pemerintah, Moeldoko dan kawan-kawan masih melakukan upaya lain. Kini kubu Moeldoko menggugat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan itu diklaim sudah didaftarkan pada 5 April 2021. Kubu AHY menyatakan tak gentar.

Terbaru, konflik Partai Demokrat berlanjut saat kubu Moeldoko mengungkapkan bahwa merek Partai Demokrat didaftarkan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas nama pribadi. Permohonan SBY memang terdaftar di situs Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham.

Dilihat di situs Dirjen KI Kemenkumham, Jumat (9/4/2021), permohonan merek Partai Demokrat atas nama SBY didaftarkan pada 18 Maret 2021. Dalam situs tersebut, tertulis nama Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA, di kolom PEMILIK. Alamat SBY di Puri Cikeas juga tertuang di kolom ALAMAT. Nomor permohonan itu adalah IPT2021039318.

Nama merek dalam permohonan SBY yakni PARTAI DEMOKRAT. Status permohonan SBY yakni DALAM PROSES.

Saat ditanya mengenai merek Partai Demokrat itu, Moeldoko kembali menolak untuk berkomentar.

"Nggak ada...," kata Moeldoko.

Meoldoko ucapkan duka untuk NTT sebagai Ketum PD

Beberapa hari sebelum menolak berbicara Partai Demokrat saat itu KSP itu, Meoldoko pada Selasa (6/4) lalu berbicara atas nama Ketum Partai Demokrat. Pernyataan itu disampaikan Moeldoko saat mengucapkan duka terhadap musibah bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya, Dr. Moeldoko, Ketua Umum DPP Partai Demokrat beserta keluarga besar Partai Demokrat di seluruh Tanah Air menyampaikan dukacita mendalam kepada saudara-saudara kami di NTT dan NTB yang ditimpa musibah bencana alam," kata Moeldoko seperti tertulis dalam rilis yang diberikan oleh jubir kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, Selasa (6/4/2021).

Moeldoko mengajak semua pihak bahu-membahu membantu meringankan beban semua pihak yang tertimpa bencana di NTT hingga NTB. Dia juga mengapresiasi langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dalam penanganan bencana tersebut.

"Kami mengapresiasi langkah-langkah strategis yg sudah diambil pemerintah dan mendorong agar tempat penampungan sementara sudah dapat difungsikan maksimal dalam waktu secepatnya," ucapnya.

Partai Demokrat (PD) berang terhadap Moeldoko yang membawa nama Demokrat untuk mengucapkan dukacita atas bencana alam yang terjadi di NTT hingga NTB. PD meminta Moeldoko tidak mengaku sebagai bagian dari DPP Partai Demokrat.

"Partai Demokrat meminta gerombolan Moeldoko untuk tidak terus membuat gaduh di muka publik. Kami meminta mereka untuk tidak mengaku-aku sebagai DPP, pengurus Partai Demokrat, padahal mereka jelas-jelas bukan pengurus, dan tidak berhak membawa-bawa nama DPP Partai Demokrat," kata Kepala Bamkostra PD Herzaky Mahendra kepada wartawan, Selasa (6/4).

"Kalau mereka masih terus mengenakan atribut atau membawa-bawa nama Partai Demokrat, urusannya nanti dengan tim hukum kami," imbuhnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita