Penuh Emosional, Danseskoal Ceritakan Pengalaman Hadapi Blackout Di KRI Nanggala-402

Penuh Emosional, Danseskoal Ceritakan Pengalaman Hadapi Blackout Di KRI Nanggala-402

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Peristiwa blackout adalah hal yang paling menakutkan bagi prajurit yang sedang bertugas di dalam kapal selam.

Begitu dikatakan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto saat menceritakan pengalamannya menghadapi blackout di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 dengan penuh emosional.

"Yang saya alami itu blackout jam 12 malam, pada saat blackout itu tidak ada tegangan, semua lampu mati, dan hanya lampu emergensi di dalamnya, posisinya adalah yang ada di depan ini (buritan) langsung turun, langsung wuut begini (jatuh ke belakang badan kapal), tidak sampai 10 detik itu,” ujar Laksamana Iwan kepada wartawan, Selasa (27/4).

“Sehingga semua bisa membayangkan, bagaimana posisi blackout saat itu, padahal kita periscope date,” imbuhnya.

Kemudian, Iwan yang saat itu bertugas sebagai komandan kapal selam, menyuruh awak kapal untuk merangkak ke bagian depan kapal.

Perintahnya itu, dia berikan dengan menggunakan bahasa Jerman, karena KRI Nanggala merupakan produksi asal negara tersebut.

Dalam kondisi posisi kapal selam 45 derajat, lanjutnya, seluruh awak kapal merangkak naik ke bagian depan kapal melewati lorong-lorong kapal

“Ini mohon maaf saya masih merinding karena semua saya mengalaminya, merangkak ke pintu-pintu itu sampai ke depan. Yang dirasakan KKM adalah mengembus tangki pemberat pokok, sama tangki tekanan tegang sehingga tangkinya bergerak naik,” ucapnya.

Peristiwa blackout kapal selam kala itu, dikarenakan fuse atau sekring kapal yang putus, namun para prajurit tidak paham di mana letak fuse yang terputus tersebut.

Tetapi, berkat kepiawaian komandan kapal selam atau KKM kala itu, langsung bisa ditangani dengan baik.

"Jadi itulah situasi blackout yang dialami,” tutupnya(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita