Maraknya Aksi Terorisme di Tanah Air, Azis DPR: Non-Islam Kafir, Islam Teroris, Itu Keliru

Maraknya Aksi Terorisme di Tanah Air, Azis DPR: Non-Islam Kafir, Islam Teroris, Itu Keliru

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tanah Air beberapa waktu lalu dibuat geger oleh aksi terorisme yang menelan korban jiwa.

Atas aksi terosime tersebut, Azis Syamsuddin yang merupakan Wakil Ketua DPR menyebut hal tersebut terjadi karena salah memaknai arti keberagaman dan perbedaan dalam menganut kepercayaan serta keyakinan.

"Mereka menyatakan selain agama Islam adalah orang kafir, begitu pun sebaliknya terorisme dicap sebagai Islam. Itu merupakan penafsiran yang keliru," ujarnya, Senin 5 April 2021.

Wakil Ketua DPR itu menilai bahwa bangsa Indonesia seharusnya mengedepankan toleransi umat beragama, adab dan perbedaan, karena itu termasuk keragaman warisan leluhur dan Bhineka Tunggal Ika menjadi sebuah ciri bangsa.

Azis Syamsuddin juga menuturkan, untuk mencegah terjadinya konflik yang berangkat dari isu agama dan perbedaan keyakinan dan pandangan, pembinaan kerukunan umat beragama merupakan sebuah prioritas yang harus dikedepankan pemerintah.

"Hentikan stigma terorisme yang dikaitkan dengan agama. Teroris bukanlah agama tertentu, masyarakat indonesia harus dapat mensyukuri, memelihara, menjaga keragaman dengan selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sosial keseharian," tuturnya, sebagaimana dikutip  dari Antara.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan agar pihak-pihak tertentu jangan memanfaatkan perbedaan dan keberagaman untuk memecah belah bangsa indonesia.

Hanya demi kepentingan jangka pendek, timbulah cara untuk merusak suasana yang telah aman, damai, tenang dan kondusif di negara yang kita cintai.

Azis Syamsuddin menilai, memelihara dan menjaga keberagaman merupakan tugas seluruh lapisan masyarakat.

Salah satunya toleransi umat beragama, yang telah terwujud sejak dulu harus dipertahankan demi terciptanya rasa aman dan damai serta toleransi umat beragama di Indonesia.

Selain itu, pada kesempatan lain Azis Syamsuddin juga menuturkan selain terorisme, ia menyebutkan ada dua model kejahatan berat, yang mengancam serta menggerogoti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yakni narkoba, cyber crime.

Selain menggerogoti kekuatan dan cita-cita bangsa, ia mengatakan bahwa tiga kejahatan tersebut bahkan sudah menjadi bisnis haram yang bentuknya begitu kentara di depan mata.

"Tiga kejahatan ini tumbuh subur. Setiap hari, kita disajikan satu dari tiga kejahatan ini berselancar di layar kaca. Ini fakta, dan ingat narkoba maupun cyber-terrorism bukan sebatas kejahatan internasional melainkan menjadi kejahatan transnasional," katanya.

Azis Syamsuddin juga menilai, toleransi dan nilai kebangsaan sebagai pondasi nantinya bisa tergerus karena masifnya tiga kejahatan ini. Kelompok yang memainkan bisnis haram itu memodifikasi kemasan setiap hari.***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita