Kritik Dede Budhyarto, Gus Umar: Komisaris BUMN Tugasnya Awasi Kinerja, Bukan Ngurus Radikal Radikul

Kritik Dede Budhyarto, Gus Umar: Komisaris BUMN Tugasnya Awasi Kinerja, Bukan Ngurus Radikal Radikul

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Selain pengajian yang dibatalkan, pegawai PT Pelni pengundang penceramah yang dicap radikal pun akhirnya dipecat.

Komisaris PT Pelni, Dede Budhyaryo mengatakan bahwa pemecatan tersebut merupakan upaya serius pihaknya dalam memerangi paham radikalisme.

Akibatnya, keputusan tersebut tuai kontroversi di media sosial (medsos). Dede Budhyarto pun jadi kebanjiran kritik dari sejumlah tokoh.

Salah satunya adalah Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar Hasibuan.

Menurut Gus Umar, tugas Komisaris BUMN adalah mengawasi kinerja dan keuangan perusahaan yang dikerjakan oleh direksi, bukan mengurusi radikalisme.

"Komisaris BUMN itu tugasnya mengawasi kinerja dan keuangan perusahaaan yg dikerjakan Direksi bukan ngurus radikal radikul," kata Gus Umar, dikutip dari akun Twitter @UmarChelseaHsb pada hari Sabtu, 10 April 2021.

Pernyataan tersebut pun dibenarkan oleh netizen. Banyak yang murka dengan keputusan Dede memecat pegawai yang bersangkutan.

"Jadi komisaris kan modal jualan radikal radikul, mana ngerti keuangan perusahaan..," kata akun @taufiq_gooner.

"Komisaris rasa buzzer.. Kompetensinya apa ya? Bisa2nya diangkat jadi komisaris.. keahlian dan pengalamanan manjerial kykna gak punya," ujar akun @mister_sidik.

"Itu soalnya karena dia gak @kangdede78 gak becus ngurus core tugas nya komisaris.. mungkin ya.. wkwkwkwk," cuit akun @Nopri74461712.***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita