Kecanggihan P-8 Poseidon AS yang Dilibatkan Cari KRI Nanggala-402

Kecanggihan P-8 Poseidon AS yang Dilibatkan Cari KRI Nanggala-402

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pentagon mengerahkan pesawat patroli maritim milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), P-8 Poseidon untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang.

Juru bicara Pentagon, John F Kirby menjelaskan bahwa P-8 Poseidon milik Angkatan Laut AS merupakan jenis pesawat patroli maritim yang dirancang secara khusus untuk misi pencarian, khususnya kapal selam. Dia menyebut pesawat ini canggih.

"Itu merupakan platform canggih yang bisa membantu pemerintah Indonesia untuk mengetahui lebih baik lokasinya (kapal selam-red)," kata Kirby.

Lalu, seperti apa kecanggihan P-8 Poseidon ini?

Dikutip dari laman resmi Boeing, P-8 merupakan pesawat patroli maritim multi-misi, unggul dalam peperangan anti-kapal selam; perang anti-permukaan; intelijen, pengawasan dan pengintaian serta pencarian dan penyelamatan.

P-8 bisa terbang lebih tinggi (hingga 41.000 kaki) dan bertarung lebih cepat (490 knot). Waktu transit yang lebih singkat mengurangi ukuran Area Kemungkinan saat mencari kapal selam, kapal permukaan, atau penyintas pencarian dan penyelamatan.

P-8 juga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan telah membuktikan kemampuannya dalam mendukung misi kemanusiaan serta pencarian dan penyelamatan. Sistem yang terbukti dengan lebih dari 100 pesawat dalam pelayanan dan lebih dari 300.000 jam terbang.

P-8 memiliki dua varian: P-8I, yang diterbangkan oleh Angkatan Laut India, dan P-8A Poseidon, yang diterbangkan oleh Angkatan Laut AS, Angkatan Udara Australia dan Angkatan Udara Kerajaan Inggris.

P-8 direkayasa selama 25 tahun / 25.000 jam dalam uji coba penerbangan maritim paling keras, termasuk operasi yang diperpanjang di lingkungan lapisan es.

Foto: P-8 Poseidon (Getty Images)
Sebelumnya, seperti dilansir situs resmi Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, defense.gov, Sabtu (24/4/2021), penjelasan tersebut disampaikan juru bicara Pentagon, John F Kirby, dalam konferensi pers pada Jumat (23/4) waktu setempat.

"Atas permintaan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset-aset udara, termasuk sebuah pesawat patroli maritim P-8 Poseidon, untuk membantu pencarian kapal selam mereka yang hilang," ucap Kirby.

Dituturkan Kirby bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd J Austin III telah berbicara via telepon dengan Menhan Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memastikan Indonesia mengetahui pesawat Angkatan Laut AS itu bergerak ke wilayahnya dan menawarkan dukungan atau bantuan lain yang mungkin diperlukan.

"Indonesia merupakan teman baik dan mitra strategis. Kami semua merasa sedih mengetahui laporan soal kapal selam mereka dan pikiran serta doa kami bersama para pelaut Indonesia, Angkatan Laut Indonesia, dan tentu saja keluarga mereka," ujarnya.

Diketahui, bahwa KRI Nanggala-402 buatan Jerman sedang melakukan latihan torpedo di perairan utara pulau Bali sebelum hilang kontak pada hari Rabu (21/4). Upaya pencarian sedang berlangsung 60 mil (96 km) dari Bali untuk menemukan 53 anggota kru kapal selam tersebut.

Para awak kapal selam diperkirakan hanya memiliki pasokan oksigen yang cukup hingga Sabtu (24/4) pagi.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita