Gempa M 5,6 Sukabumi Terasa ke Bogor, Bima Arya Bubar Saat Rapat

Gempa M 5,6 Sukabumi Terasa ke Bogor, Bima Arya Bubar Saat Rapat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 terjadi di Sukabumi dengan titik koordinat 7.86 LS, 106.87 BT (103 km Tenggara Kabupaten Sukabumi) dengan kedalaman 14 Km terasa kuat guncangannya hingga ke Bogor. 

Efek gempa membuat Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang saat itu tengah menggelar pertemuan langsung keluar ruangan.

Dari video yang dilihat detikcom, terlihat Bima tengah berada di luar ruangan dengan suara obrolan orang di sekitarnya terkait gempa. Dalam video tersebut juga beberapa pemuda dengan jas almamater kampus keluar dari ruangan yang sama.

Kabid Komunikasi Informasi Publik Diskominfo Kota Bogor, Manan Tampubolon membenarkan tayangan video tersebut. Menurutnya, gempa terjadi saat Bima tengah menggelar rapat bersama mahasiswa BEM se-Bogor di Balaikota Bogor.

"Iya betul, tadi Pak Wali (Wali Kota Bogor Bima Arya,red) sedang audiensi dengan BEM Se-Bogor di (ruang) Paseban Sri Bima," kata Manan saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (26/4/2021).

Getaran gempa, lanjut Manan, terasa ketika sesi tanya-jawab dengan mahasiswa berlangsung. "Sedang sesi tanya jawab dengan mahasiswa. Kemudian terasa ada goncangan, pak wali minta untuk sama-sama keluar ruangan," kata Manan.

Getaran gempa di Sukabumi terasa kuat hingga Bogor. Hal itu diungkap Dio, warga Bogor yang tengah berada di warung kopi bersama rekan-rekannya. "Iya getarannya lumayan terasa, kabel lampu goyang-goyang. Yang di sini juga bilang berasa gempanya," kata Dio.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi menyebut gempa terasa merata di sejumlah wilayah di Sukabumi. Saat ini dia sedang mengecek informasi ke Pusdalop BPBD.

"Saya posisi sedang di Kota Sukabumi, di lokasi ini juga dirasakan. Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan, kita cek ke Pusdalop," kata Eka.

Menurut dia, kekuatan gempa M 5,6 itu diprediksi bisa merusak. "Kalau melihat kekuatan magnitudo segitu merusak, tapi nanti tunggu informasi dari Pusdalop," ujar Eka.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita