Bye-bye Rekor! Ini Alasan Harga Bitcoin Ambyar

Bye-bye Rekor! Ini Alasan Harga Bitcoin Ambyar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Setelah sepekan dengan harga tertinggi, Bitcoin anjlok pada Sabtu malam kemarin, jatuh hampir 14% dalam waktu kurang dari satu jam. Saat itu harganya menjadi US$ 56.000 setara Rp 814 juta (kurs Rp 14.536) turun dari rekor tertinggi US$ 64.900 setara Rp 934 juta.

Dikutip dari CNN, Selasa (20/4/2021) sejak awal tahun ini Bitcoin terus meroket, salah satunya karena perusahaan dan lembaga keuangan seperti Tesla, Mastercard, dan BNY Mellon berinvestasi Bitcoin.

Antusiasme investor terhadap uang kripto akhirnya dirasakan saat Coinbase melakukan IPO. Bahkan mata uang digital seperti Dogecoin yang dimulai sebagai parodi telah melonjak ke level tertinggi baru.

Jim Reid dari Deutsche Bank mengatakan sulit untuk mengetahui dengan tepat mengapa kondisi Bitcoin tiba-tiba berbalik dari pekan lalu. Dia menduga hal ini terjadi karena Departemen Keuangan AS yang tengah berencana untuk memperketat penggunaan uang digital di negara itu.

Tidak hanya itu, Bitcoin bisa saja anjlok karena persaingan karena beberapa negara kini akan membuat uang digital sendiri. Misalnya, China telah mendorong eksperimennya dalam menciptakan yuan digital dan dapat memberikan kesempatan kepada atlet asing dan pengunjung untuk menggunakannya di Beijing Winter Olympics 2022.

Wakil Gubernur People's Bank of China, Li Bo mengatakan uji coba mata uang digital berjalan dengan baik setelah peluncuran tahun lalu di empat kota, ditambah untuk Beijing Winter Olympics. Percobaan tersebut telah diperluas hingga mencakup 10 kota atau provinsi yang mencakup 100 juta orang.

Meski Bitcoin tengah anjlok, putaran terakhir dari kripto mania belum berakhir. Dogecoin naik 35% dalam 24 jam terakhir, memberikannya nilai pasarnya menjadi US$ 54 miliar. Ke depannya kripto bisa saja akan memuncak kembali mengingat perputaran uang kripto berlangsung selama 24 jam.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita