Analisa Pengamat Penyebab Tenggelamnya Nanggala-402 hingga Terbelah Jadi Tiga Bagian

Analisa Pengamat Penyebab Tenggelamnya Nanggala-402 hingga Terbelah Jadi Tiga Bagian

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Hingga saat ini penyebab pasti tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 berisi 53 awak di perairan utara Bali belum diketahui secara pasti. Dugaan awal, kapal tenggelam karena faktor alam dan bukan kesalahan manusia (human error).

Namun demikian, analisa tersebut masih menimbulkan tanda tanya mengingat saat ditemukan tampilan visual KRI Nanggala 402, keadaannya sudah terbelah menjadi tiga bagian di dasar laut.

Menurut pandangan pengamat kemaritiman dan intelijen, Laksamana Muda (purn) Soleman B Ponto, untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal hingga terbelah perlu ditelusuri dari riwayat perawatan kapal buatan Jerman tersebut.

“Untuk mengetahui apa penyebabnya harus dilihat dari riwayat maintenance-nya kapal itu,” kata Soleman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/4).

Jika bukan karena human error seperti yang sudah disampaikan pihak TNI, maka tenggelamnya KRI Nanggala 402 tersebut kemungkinan besar akibat kerusakan mesin yang belum di-maintenance dengan maksimal.

"Kalau bukan ulah manusia kan artinya ulah dari peralatan kapal itu sendiri. Karena itu perlu diaudit maintenance-nya supaya tahu apa yang terjadi,” tegasnya.

Di sisi lain, mengenai kondisi kapal yang ditemukan sudah terbelah menjadi tiga bagian, ia menilai hal itu karena adanya benturan yang sangat keras saat tenggelam ke dasar laut dengan kedalaman 830 meter.

"Ya jadi 3 itu karena kapal menabrak dasar laut,” tutupnya.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono sebelumnya menyebut tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 karena faktor alam, bukan karena kesalahan manusia maupun black out atau mati listrik.

Meski demikian, pihaknya perlu mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala-402 terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang diawaki 53 kru ini.

"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," kata Laksamana Yudo. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita