1 Prajurit TNI Membelot Gabung OPM, Langsung Dipecat!

1 Prajurit TNI Membelot Gabung OPM, Langsung Dipecat!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang oknum prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 410/Alugoro bernama Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius desersi dan bergabung ke Organisasi Papua Merdeka (OPM). TNI menjelaskan terkait hal tersebut.

"Kemarin media pendukung OPM memuat berita tentang kaburnya oknum prajurit TNI dari Yonif 410. Walaupun hal itu benar, tetapi kejadiannya tanggal 12 Februari 2021 yang lalu, bukan kejadian baru dan sudah diberitakan di media," kata Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).

Belum diketahui alasan Pratu Lukius desersi dan bergabung dengan OPM. Namun dipastikan Pratu Lukius tak membawa senjata saat membelot ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya," kata Suriastawa.

Suriastawa menyebut prajurit itu telah dihentikan hak-haknya termasuk gaji. Kalaupun dia kembali ke TNI, dia tetap dipecat.

"Dia sudah 3 hari lebih kabur, kalaupun dia kembali ya dia tetap dipecat. Gaji, hak-haknya dia sudah distop," ucap Suriastawa.

Suriastawa mengatakan soal pengkhianatan prajurit TNI itu pun telah disiarkan oleh pihak KKB.

"(Kabar) dari kelompok itu, berita TPNPB menyampaikan bahwa memang dia mau bergabung masuk ke sana. Kalau memang diculik pasti (TPNPB) pasti lebih bangga menyebutkan. Tapi ini pasti dia (prajurit yang membelot, red) melarikan diri (dari TNI)," jelas Suriastawa.

TNI mengimbau masyarakat di Ilaga dan sekitarnya lebih berhati-hati dan waspada akan aksi teror front bersenjata OPM yang saat ini sedang frustrasi.

Suriastawa mengatakan front OPM sudah frustrasi. Dalam tubuh OPM disebut ada tiga front yang punya tugas masing-masing.

"Ketiga front OPM sudah frustrasi. Front politiknya frustrasi karena upaya menggagalkan revisi UU Otsus tidak berhasil. Front bersenjata frustrasi karena posisinya makin terjepit dengan operasi penegakan hukum yang digelar Polri dibantu TNI. Front klandestinnya juga frustrasi karena modusnya di bidang media sudah terbongkar," jelasnya.

Diketahui, dalam seminggu terakhir terjadi kekerasan yang dilakukan KKB di Kabupaten Puncak, Papua. Terbaru, seorang pelajar di Ilaga, Kabupaten Puncak, bernama Ali Mom ditembak mati.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan penembakan itu terjadi pada Kamis (15/4) sekitar pukul 19.00 WIT. Sebelum ditembak, pelajar tersebut dihubungi orang tak dikenal untuk membeli rokok dan pinang kemudian diminta diantar ke Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

Korban memenuhi permintaan tersebut. Korban mengantar barang-barang tersebut ke lokasi yang telah disebutkan dengan menggunakan sepeda motor.

"Sesampai di pinggir jalan Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, korban dihadang oleh KKB dan langsung ditembak dengan menggunakan senjata api sebanyak dua kali tembakan di bagian kepala dan dibacok pada bagian kepala. Kemudian sepeda motor yang digunakan korban dibakar oleh KKB," kata Kamal dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (16/4).

Sebelumnya, dua orang guru gugur ditembak KKB di Distrik Beoga. Selain itu, tiga sekolah dan asrama guru ikut dibakar KKB.

Saat situasi di Distrik Beoga mulai kondusif, terjadi penembakan terhadap seorang tukang ojek di Distrik Ilaga. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita