Wah, Australia Alihkan 1 Juta Vaksin AstraZeneca ke Papua Nugini

Wah, Australia Alihkan 1 Juta Vaksin AstraZeneca ke Papua Nugini

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Australia akan mengirimkan delapan ribu dosis vaksin COVID-19 ke Papua Nugini minggu depan dan meminta perusahaan AstraZeneca dan pihak berwenang Eropa untuk mengalihkan satu juta dosis vaksin ke sana.

PNG mengumumkan 1.400 kasus COVID-19 namun angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Penerbangan telah dihentikan antara Port Moresby dan Cairns. Australia juga akan mengirim APD, masker, sarung tangan, ventilator dan sanitiser ke PNG.

Situasi pandemi di PNG memburuk setelah terkonfirmasi adanya lebih dari 1.400 kasus COVID.

Selain itu Australia juga memperketat pembatasan perjalanan antarkedua negara dimana penerbangan dari ibukota Port Moresby ke kota Cairns di Australia dihentikan.

Para pakar kesehatan mengatakan jumlah kasus di masyarakat kemungkinan jauh lebih tinggi dari apa yang sudah diketahui sejauh ini.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia berkepentimgan untuk membantu PNG.

"Meningkatnya masalah penyebaran virus di PNG menghadirkan resiko yang sangat nyata bagi Australia," katanya seraya menambahkan resiko tinggi khususnya di Queensland dan Selat Torres.

"Dengan dukungan dari pemerintah PNG kami meminta secara resmi kepada AstraZeneca dan pihak berwenang Eropa agar akses 1 juta dosis dari yang kami setujui bagi Australia dialihkan ke PNG, negara berkembang yang sangat memerlukan vaksin tersebut," katanya.

"Kami sudah membayar vaksin ini dan sekarang bisa dikirim ke sana sehingga kami bisa membantu tetangga terdekat."

PM Morrison mengatakan sebagian vaksin juga akan dikirim dari Australia, dan mengatakan warga Australia memang punya semangat membantu.

"Saya kira warga Australia akan memahami bahwa ini sebagai salah satu tanggung jawab kita sebagai negara maju," katanya.

Tindakan kepemimpinan

Berbagai kelompok bantuan internasional memuji tindakan pemerintah Australia.

Marc Purcell, dari Dewan Bantun Internasional Australia mengatakan Australia sangat perlu membantu upaya mengatasi penyebaran pandemi.

"Pengiriman 8000 ribu dosis vaksin bagi pekerja kesehatan amatlah penting, dan usulan alokasi 1 juta vaksin bagi PNG merupakan tindakan kepemimpinan yang diperlihatkan oleh PM dan Menteri Luar Negeri," kata Purcell.

"PNG harus mendapat bantuan untuk mengatasi ini, dan pekerja di garis terdepan, para dokter dan perawat bisa menjadi faktor penentu apakah kita bisa menguasai pandemi atau ini menjadi bencana bagi sistem kesehatan PNG."

Dirut World Vision Australia Daniel Wordsworth juga menyambut baik pengumuman Australia namun mengatakan organisasinya khawatir dengan rendahnya angka pengetesan di PNG.

"Bila COVID tidak hilang dari kawasan kita, atau bahkan di seluruh dunia, maka tidak akan hilang di Australia juga," katanya.

"Semakin lama pandemi ini terjadi, semakin besar kemungkinan adanya varian dan mutasi dari virus yang akan muncul seperti yang kita lihat di Afrika Selatan, Brasil dan Inggris dengan dampak yang mengerikan."

Partai oposisi di tingkat federal, Partai Buruh menuduh pemerintah bertindak terlalu lambat dalam membantu PNG menangani pandemi COVID-19.

Berbicara sebelum pengumuman PM Scott Morrison, Menteri Luar Negeri bayangan Penny Wong mengatakan pemerintah seharusnya sudah bertindak lebih dulu.

"Kita tahu ini adalah perbatasan yang banyak lobangnya. Kita semua tahu betapa dekatnya kita ke PNG, dan kita sudah melihat perkembangan situasi ini dalam beberapa saat terakhir," kata Penny Wong.

"Saya bisa mengatakan response pemerintah tidak menggambarkan betapa bahayanya situasi sekarang ini."

Penerbangan dihentikan, pembatasan diperketat

Sementara itu, pembatasan perjalanan antara Australia dan Papua Nugini diperketat, dengan penghentian penerbangan dari Port Moresby dan Cairns dan larangan pekerja untuk keluar masuk dari Australia.

"Mulai malam ini, kami akan mengurangi kemungkinan penularan COVID-19 dari PNG ke Australia dengan menghentikan penerbangan pesawat dari PNG ke Cairns," kata PM Morrison dalam jumpa pers.

Penerbangan akan dihentikan selama dua minggu sebelum kajian dilakukan lagi namun penerbangan barang tetap dilanjutkan.

Australia juga akan membantu berbagai peralatan seperti masker, APG, sarung tangan, ventilator dan juga handsanitiser.

Kepala Bidang Medis Australia Paul Kelly mengatakan membantu PNG "bukan saja hal yang seharusnya dilakukan namun juga akan melindungi Australia".

"Dari kasus yang ditemukan di PNG, separuh diantaranya didiagnosa selama beberapa pekan terakhir, dari awal masa pandemi," katanya.

"Mereka tidak memiliki sumber daya untuk melakukan tes massal seperti yang kita lakukan di Australia, jadi angka yang ada dari PNG berkenaan dengan jumlah kasus dan bahkan kematian mungkin sangat rendah dari yang sebenarnya."

Dia mengatakan dari tes yang dilakukan "hampir separuh dari sampel menunjukkan hasil positif". (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita