Ragukan Kompetensi Jokowi Sejak Dulu, Amien Rais: Ini Bukan Menghina

Ragukan Kompetensi Jokowi Sejak Dulu, Amien Rais: Ini Bukan Menghina

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politisi senior Amien Rais menyampaikan kritikan pedas pada Presiden Joko Widodo.

Amien Rais pun mengaku meragukan kompetesi Presiden Jokowi sejak lama, bahkan sejak menjabat sebagai presiden periode pertama.

"Saya sejak dulu memang agak meragukan kompetensi dari presiden kita saat ini," kata Amien Rais.

Penilaian terhadap Jokowi ini, ditegaskan Amien Rais telah dijamin oleh Undang-Undang sebagai kebebasan berpendapat, bukan sebagai bentuk penghinaan.

"Ini penilaian saya dijamin oleh Undang-Undang. Ini bukan menghina," tutur Amien Rais.

Dalam video yang diunggah di akun Youtube-nya, Amien Rais juga menunjukkan buku berjudul 'Mundur atau Terus'.

Buku tersebut ia tulis, 11 bulan sebelum Jokowi dilantik sebagai Presiden periode pertama.

Dijelaskan dalam bukunya, Amien Rais menuliskan bahwa masalah kompetensi Jokowi terletak pada leadership atau kegagalan kepemimpinan.

“Saya minta maaf kalau memang blak-blakan. Saya melihat inti masalah kepemimpinan Jokowi adalah pada kegagalan kepemimpinannya," ujar Amien Rais.

Tak hanya itu, Amien Rais juga dinilai tidak memiliki arah pembangunan yang jelas.

"Tidak tampak Pak Jokowi memiliki arah pembangunan yang jelas tentang arah pembangunan Indonesia yang seharusnya," ucap Amien Rais.

"Pemahaman dan penguasaannya pada jiwa dan aksara Pancasila serta UUD 1945 masih kabur," kata Amien Rais.

Adapun dasar argumentasi lain yang diucapkan Amien Rais adalah wawasan Jokowi terkait globalisasi dan geopolitik.

"Wawasannya tentang globalisasi dan geopolitik pada umumnya juga tidak jelas. Di masa krisis seperti ini terlalu jelas Pak Jokowi tidak punya kompetensi kepemimpinan," tutur Amien Rais.

Pada penutupnya, Amien Rais menyoroti fenomena politik mutakhir yang terjadi di era Jokowi sebagai bentuk kegagalan demokrasi.

"Kegagalan demokrasi yang berubah telah menjadi oligarki, otoritarianisme, nepotisme, dan menjadi rezim pemborong kebenaran," ucap Amien Rais. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita