Prof Salim Said: Ada Dugaan KLB Deli Serdang Permainan SBY

Prof Salim Said: Ada Dugaan KLB Deli Serdang Permainan SBY

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Ilmuwan Politik Prof Salim Said menduga kisruh yang terjadi pasca Gerakan Penggulingan Kemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) dengan puncaknya KLB di Deli Serdang, tak lain sebagai permainan SBY.

Mantan Presiden ke 6 RI ini katanya sedang berupaya mengulang momentum suksesnya menjelang pemilu pada tahun 2004. Kali ini kembali menggunakan pola lama tapi dengan media KLB.

“SBY dulu jadi Presiden itu tidak seluruhnya karena Partai Demokrat, legalnya memang Partai Demokrat, tapi ada faktor lain, diberhentikan dari Menteri Polhukkam,” tutur Salim Said di kanal Youtube Karni Ilyas.

Pemberhentian SBY sebagai menteri kala itu justru menjadi momen untuk mendulang sukses SBY dengan menarik simpatik masyarakat.

“Karena ada cercaan dari Taufik Kiemas waktu itu yang katanya dibilang cengeng, sehingga pengikut SBY mendramatisir tingkah laku politik dan menaikan popularitas SBY hingga jadi Presiden,” tegas Salim.

Rupanya kata dia, permainan sekarang melalui KLB Deli Serdang, juga diduga sebagai usaha untuk menarik simpati dengan menyudutkan Moeldoko penguasa di sekitar Presiden yang menganiaya Partai Demokrat.

Semata-mata untuk menaikan popularitas Partai Demokrat dengan meninggikan nama AHY sebagai Ketua Umum. “Ada dugaan seperti itu. Dan kita itu di dzalimi,” ungkapnya.

Terkait KLB Deli Serdang, Salim Said berbicara dengan menangkap kesan adanya kecenderungan para senior di Partai Demokrat yang sakit hati. “Kesan saya kecenderungan itu melihat, orang-orang tua yang dongkol, marah,” tuturnya.

Benang merahnya kata dia, lagi-lagi Kembali ke SBY yang selalu menekankan tidak ada nepotisme. “Pak SBY tidak suka nepotisme, dulu sebelum jadi Presiden pertama, dalam proses, dan briefing briefing  partai, orang-orang partai didoktrin untuk tidak nepotisme,” jelasnya.

Hingga tiba-tiba SBY mengingkari doktin tersebut dan berubah menjadi nepotisme. Ada penyingkiraan orang-orang tua Partai Demokrat yang dinilai memicu kekecewaan.

Dan nepotisme SBY telah membawa korban dengan tersingkirnya orang-orang lama Partai Demokrat. Yang menarik untuk diselidiki katanya, orang-orang yang saat ini ada di sekitar SBY melingkari Partai Dmeokrat.

"itu siapa, tidak ada orang-orang lama yang di pakai SBY. Patut dipertanyakan, orang-orang muda yang ada disekitar SBY, siapa mereka, dari mana mereka, sosial ideologinya mana, political origininya mana,” tutur Salim Said.

Ia juga yang sempat menyebut nama Andi Arif, Hinca Pandjaitn, termasuk Rocky Gerung yang katanya menjadi penasehatnya AHY.***

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA