PD soal Bocoran Struktur Kubu Moeldoko: Bentuk Kepanikan-Usaha Sia-sia

PD soal Bocoran Struktur Kubu Moeldoko: Bentuk Kepanikan-Usaha Sia-sia

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Partai Demokrat (PD) menanggapi bocoran struktur kepengurusan kubu PD Moeldoko hasil kongres luar biasa (KLB) yang digelar sepihak di Deli Serdang.

PD menilai upaya pembentukan struktur kepengurusan itu sebagai usaha yang sia-sia.
"Saya melihat bocoran kepengurusan dari KLB ilegal di Deli Serdang ini bentuk kepanikan dan usaha sia-sia untuk meyakinkan publik yang makin ke sini makin resisten dan menolak keras GPK PD ini," kata Wasekjen Partai Demokrat, Irwan, saat dihubungi, Selasa (23/3/2021).

Irwan menyebut PD kubu Moeldoko kehilangan orientasi. Menurutnya, dibanding struktur kepengurusan, yang paling penting adalah pernyataan dukungan dari pengurus partai di tingkat bawah.

"Kelompok ini sudah tidak punya pemikiran segar dan kehilangan orientasi. Yang ditunggu publik dan Kemenkumham itu persyaratan yang belum lengkap berupa 2/3 dukungan DPC dan 50% dukungan DPD Partai Demokrat yang sah serta tentunya izin Majelis Tinggi Partai. Bocoran kepengurusan KLB ini tidak berarti apa-apa," ucapnya.

"Mereka ini melakukan kecurangan dan pengkhianatan berupa KLB ilegal untuk mengambil alih kepemimpinan PD yang sah, lalu KLB ini dijadikan seolah-olah mereka merawat kesan demokratis padahal justru pertunjukan liar mereka ini merusak demokrasi secara absolut," lanjut Irwan.

Dihubungi terpisah, Kepala Bakomstra DPP PD, Herzaky Mahendra Putera, mengatakan belum lengkapnya struktur kepengurusan kubu Moeldoko menunjukan kesulitan perekrutan pengurus. Menurutnya, hal itu terjadi sebagai dampak pemilihan Ketua Umum yang abal-abal.

"Sepertinya mereka kesulitan merekrut pengurus. Mungkin karena Ketua Umum-nya pun KW, hasil KLB abal-abal. Jadi, pada khawatir buat masuk kepengurusan yang tidak jelas buat apa nantinya. Bisa-bisa, karir politiknya makin mandek, bahkan nyungsep. Semoga saja sedikit teman-teman yang terjebak, ya. Kasihan niat baik mau mengabdi di jalur politik, tapi malah bisa mati karir politiknya karena salah jalur," ujar Herzaky.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita