Minggu Palma Dilukai Bom Bunuh Diri, Ormas Katolik: Kita Bawa Peristiwa Ini Dalam Doa

Minggu Palma Dilukai Bom Bunuh Diri, Ormas Katolik: Kita Bawa Peristiwa Ini Dalam Doa

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Di tengah pandemi yang belum berakhir, suasana yang seharusnya saling menjaga ketenangan dan ketertiban dengan menjalankan protokol kesehatan dikejutkan ledakan bom bunuh diri di Katedaral Makassar, Sulawesi Selatan.

Saat itu, umat katolik Gereja Hati Yesus yang Mahakudus, Paroki Katedral Makassar, sedang melaksanakan beribadah luring di Katedral. Peribadatan Minggu Palma ini sekaligus menandai awal pekan suci Paskah 2021.

Namun, di tengah suasana peribadatan suci, diduga bom bunuh diri meledak di salah satu pintu masuk Katedral Makassar. Akibatnya, belasan korban luka akibat ledakan di tempat kejadian perkara.

Berkaitan hal tersebut, pimpinan ormas Katolik yang terdiri dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Pemuda Katolik (PK), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), bersama Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) menyampaikan menyampaikan sikap sebagai berikut:

1. Mengutuk keras peristiwa ledakan bom di areal gedung Katedral. Perbuatan jahat bom bunuh diri ini jelas-jelas bukan perilaku serta sikap orang beragama.

2. Pimpinan ormas Katolik mengajak segenap umat beragama tetap teguh dalam solidaritas, dan senantiasa bekerjasama mengawal kepentingan masyarakat dan bangsa, serta menghormati kerukunan hidup beragama.

3. Kepada umat Katolik seluruh Indonesia dan khususnya di Paroki  Katedral Makassar, kami menyerukan agar tetap tenang, tidak terbawa kecemasan serta larut dalam rasa takut. Kita bawa segenap peristiwa dan kekecewaan ini dalam doa bersama.

4. Tragedi di Katedral Makassar kiranya menjadi pengingat kepada semua elemen bangsa dan lapisan masyarakat agar semakin memperkuat persatuan, solidaritas, kerjasama dalam kesatuan bangsa dan tanah air Indonesia yang kaya oleh keragaman latarbelakang agama, budaya, dan suku.

5. Meminta Pemerintah, Polri dan TNI agar bisa mengungkap pelaku dan jaringannya agar mencegah peristiwa serupa terjadi dikemudian hari.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita