GELORA.CO - Hasil survei Median menemukan tiga nama tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Direktur Riset Median, Ade Irfan Abdurahman menyebutkan ketiga nama tokoh tersebut ialah Anies Baswedan, Tri Rismaharini dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Dari ketiga tokoh tersebut, Anies Baswedan memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi, yaitu sebesar 42,5 persen. Diurutan kedua ditempati Tri Rismaharini sebesar 23,5 persen dan diurutan ketiga Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 5,5 persen.
"Median menanyakan alasan publik memilih ketiga nama tersebut," ujar Ade dalam jumpa pers virtual hasil survei Median bertajuk ''Persaingan ketat Kursi Gubernur DKI'," Senin (15/2),
Ade menjabarkan, nama Anies Baswedan dan Tri Rismaharini banyak dipilih orang karena kinerjanya yang bagus. Di mana, persentasenya untuk Anies sebesar 18,6 persen, sedangkan Risma 14,9 persen.
"Berbeda dengan Sandiaga Uno, dia dipilih karena pengusaha, di mana angkanya sebesar 22,8 persen," kata Ade.
Selain itu, alasan lain yang membuat masyarakat memilih Anies adalah karena religius atau pro Islam, membawa perubahan, melanjutkan program, peduli dan dermawan, cerdas, ramah, banjir berkurang, bantuan merata, berpengalaman, programnya bagus, dan tata kota menjadi menarik.
Adapun alasan lainnya juga dipaparkan masyarakat memilih Anies yaitu karena dianggap mampu memimpin, banyak penghargaan, visi dan misi bagus, adil, displin, membangun infrastruktur, pekerja keras, merakyat atau turun ke masyarakat, bersih, bijaksana dan macet berkurang.
Sementara, alasan yang diungkapkan masyarakat memilih Risma selain karena kinerjanya yang bagus antara lain blusukan, cepat tanggap, tegas, peduli dan dermawan, berpengalaman, partainya PDIP, satu suku, perempuan cerdas dan berwibawa.
Adapun alasan yang disampaikan masyarakat memilih Sandiaga selain pengusaha adalah karena sosoknya yang muda, membuka lapangan kerja, peduli dan dermawan, populer, partainya Gerindra dan berpengalaman.
Survei terkait Pilkada DKI Jakarta ini dilaksanakan Median mulai 31 Januari hingga 3 Februari 2021. Motede yang dipakai ialah interview secara langsung 400 warga DKI Jakarta.
Margin of error survei ini sbesar kurang lebih 4,9 persen, dan tingkat kepercayaannya 95 persen. Responden dipilih secara acak dan proporsional sesuai populasi dan gender. (RMOL)