Gara-gara Pakai Jilbab, Wanita Ini Diberi Nama ISIS di Gelas Strabucks

Gara-gara Pakai Jilbab, Wanita Ini Diberi Nama ISIS di Gelas Strabucks

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang wanita muslim bernama Aishah mendapat perlakuan tak mengenakkan saat berada di sebuah kedai kopi Starbucks di Saint Paul, Amerika Serikat.

Gelas pesanan kopinya ditulis oleh pegawai dengan nama ISIS gara-gara dirinya mengenakan jilbab. Seperti diketahui, ketika seseorang memesan kopi di kedai, gelas si pemesan akan diberi nama sesuai permintaan.

Dilansir Hops.id--jaringan Suara.com yang mengutip laporan CBS Minnesota, Aishah diperlakukan berbeda dari pembeli kopi lainnya karena dalam kolom nama pada gelasnya ditulis dengan sebutan ISIS.

Aisha menjelaskan karyawan kedai kopi tersebut memberi nama ISIS pada gelasnya, sebelum dia memberi tahu siapa nama sebenarnya.

Sontak saja, perlakuan buruk dari pegawai kedai kopi tersebut membuatnya kaget dan tidak menyangka.

“Ketika saya pertama kali menerima minuman saya, saya kaget bahwa di zaman sekarang masih ada yang menulis hal-hal seperti ini,” ujar Aishah.

Cuma gegara jilbab, cewek ini malah diberi nama ISIS pada gelas Strabucks. [Foto: minnesota]
Setelah mengetahui namanya ditulis ISIS, Aishah pun sempat bertanya kepada pegawai Starbucks yang bersangkutan. Si pegawai berdalih, bahwa ketika Aishah menyebutkan namanya, dia tidak mendengar ucapan tersebut dengan jelas.

Peristiwa itu akhirnya berujung dengan pengaduan terhadap pihak manajer kedai kopi. Bukannya memperingati karyawan yang bersangkutan, si manajer malah membela dan menyudutkan Aishah.

Atas dugaan tuduhan aksi Islamphobia dan rasis tersebut, Aishah merasa terhina dan tentunya marah besar.

“Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah,” ungkap Aishah.

American-Islamic Relations (CAIR) cabang Minnesota langsung mendesak kepada pihak perusahaan agar pegawai yang bersangkutan segera dipecat.

Selain itu, pihak Starbucks juga diminta untuk memberikan pelatihan khusus untuk karyawannya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.[sc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita