FX Rudy, Mantan Wali Kota yang Kini Jadi Tukang Las

FX Rudy, Mantan Wali Kota yang Kini Jadi Tukang Las

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tuntas sudah tugas FX Hadi Rudyatmo menjadi Wali Kota Solo. Tepat pada saat HUT ke-276 Kota Solo, 17 Februari 2021, Rudy menyelesaikan masa jabatannya bersama Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo.

Sehari sebelumnya, Rudy mengemasi barang-barang yang berada di kantor Balai Kota Solo. Sejumlah foto, patung hingga tombak koleksinya diangkut pulang.

Sedangkan keesokan harinya, Rudy masih berkesempatan menjadi pembina apel untuk terakhir kalinya. Selepas apel, Rudy pun berpamitan dengan cara berkeliling dan melambaikan tangan kepada ASN dan warga di halaman Balai Kota Solo.


Tampak beberapa orang memanfaatkan momen itu untuk berswafoto dengan Rudy dan Purnomo. Beberapa ASN pun tak kuasa menahan air matanya.

Kemudian Rudy dan Purnomo masuk ke dalam bus yang sudah disiapkan. Mereka dikawal rombongan pejabat Pemkot Solo untuk pulang ke kediaman Purnomo di Panularan dan Rudy di Pucangsawit.

Sehari usai melepas jabatan, Rudy tampaknya ingin menjalani kegiatan sebagai masyarakat biasa. Dia mengisi waktu dengan mengelas tandon air di kawasan Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Solo, tak jauh dari kediamannya.

Rudy tak terlihat canggung mengoperasikan peralatan las tersebut. Dia mengaku memang sudah ahli mengelas sejak tahun 1983, yakni saat bekerja di pabrik farmasi.

"Jadi buruh di Konimex itu pertama jadi tukang bersih-bersih, kedua pembantu operator, operator, pembantu teknisi, menjadi teknisi, kemudian menjadi kepala workshop, ngelas, mengoperasikan mesin bubut, menjadi supervisor produksi," kata Rudy saat ditemui di tempat mengelas, Kamis (18/2/2021).

Dia mengaku tidak canggung untuk kembali melakukan kegiatan seperti saat sebelum menjabat Wakil Wali Kota maupun Wali Kota Solo. Menurutnya, kegiatan apapun tidak akan membuat malu selama halal.

"Wong saya mengumpulkan kardus bekas itu nggak malu. Yang penting bagi saya hala, tidak merugikan orang lain, itu yang paling utama. Makanya ketika saya 15 tahun di pemerintahan itu tidak ada ASN yang saya rugikan," ujar dia.

"Kalau sampai orang habis jadi wali kota atau gubernur mengerjakan pekerjaan yang dulu dikerjakan itu gengsi, berarti dia penguasa bukan pelayan. Saya nggak ada bedanya kok jadi wali kota sama masyarakat," ungkapnya.

Selain menjadi 'tukang', Rudy pun kini banyak beraktivitas mengurus bantaran sungai di depan rumahnya. Bantaran tersebut selama ini dimanfaatkan untuk kebun warga.

"Jadi sunan jogo kali," begitu katanya karena hampir setiap hari mengurus bantaran Bengawan Solo itu.

Nantinya, bantaran sungai itu akan dimanfaatkan sebagai objek wisata air. Wisatawan bisa menumpang perahu melintasi sungai kemudian turun di titik lain.

"Setelah naik perahu, nanti diantar ke titik pemberangkatan pakai kereta kuda," katanya.

Meski telah pensiun, Rudy mengaku akan tetap berkomitmen mengentaskan kemiskinan warga Solo. Dia pun berharap duet Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa bisa turut menyelesaikan masalah itu.

"Itu komitmen saya, (mengentaskan) KLMT, warga kecil lemah miskin tertindas. Masalah ijazah tertahan, itu harus jadi tanggung jawab negara. Saya harap Mas Gibran dan Pak Teguh memperhatikan ini. Karena sebagus apapun pembangunan kota, tapi kalau ada KLMT ini berarti gagal," pungkasnya.

Seperti diketahui, Rudy pertama kali menjadi wakil dari Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) 15 tahun lalu. Pada periode kedua, belum genap separuh masa jabatan, Jokowi maju di Pilgub DKI Jakarta.

Rudy lalu menggantikan posisi Jokowi sebagai Wali Kota Solo. Dipilihlah Achmad Purnomo sebagai Wakil Wali Kota Solo yang merupakan rival Jokowi-Rudy pada Pilkada Solo 2005. Rudy-Purnomo kembali sukses memenangi Pilkada Solo 2015.

Total sudah 15 tahun Rudy memimpin Kota Solo. Selanjutnya, Rudy dan Purnomo akan digantikan oleh pemenang Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita