Andi Arief Respons Marzuki Alie soal SBY: Statement Hantu, Mengarang Bebas

Andi Arief Respons Marzuki Alie soal SBY: Statement Hantu, Mengarang Bebas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menanggapi pernyataan dari eks Sekjen partainya, Marzuki Alie. Marzuki Alie sebelumnya mengaku pernah mendengar curhat dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa ia telah membuat Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kecolongan 2 kali.

Andi mempertanyakan kebenaran pernyataan Marzuki soal SBY tersebut. Sebab, bagi Andi, pernyataan ini sangat sulit untuk dibuktikan.

"He he gimana ngeceknya pernyataan Marzuki Alie itu benar," kata Andi, Rabu (18/9).

"Agak susah mengomentari statement hantu. Namanya juga hantu ya sulit mengeceknya," tambahnya.

Selain itu, Andi juga menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal curhatan Marzuki. Sebelumnya, Hasto merespons pernyataan Marzuki itu dengan menyebut SBY pencitraan. 

"Hari ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat release menanggapi statemen hantu Pak Marzuki Alie. Kenapa hantu, karena Marzuki mengarang bebas. Lebih mengejutkan saya, ternyata ada dendam PDIP terhadap SBY karena sebagai menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dendam Ideologis?" kata Andi. 

Andi pun meminta Hasto tidak membenturkan antara SBY dan Megawati. 

"Sebaiknya Sekjen PDIP Hasto Kristianto jangan membentur-benturkan mantan Presiden Ibu Mega dan Pak SBY. Biarlah mereka berdua menjadi panutan bersama, sebagai yang pernah berjasa buat sejarah politik kita," lanjut dia. 

Andi menyarankan untuk bertanya langsung kepada Marzuki soal detail cerita soal SBY itu. Termasuk, soal saksi-saksi yang dapat membenarkan pernyataan itu.

"Tanyakan saja sama Marzuki Alie dia mendengar itu, kalau benar kapan, jam berapa, dan saksinya bisa dihadirkan atau tidak," ujarnya.

Sebelumnya, dalam akun YouTube Akbar Faizal, Marzuki mengungkap pernyataan SBY kepadanya bahwa ia telah membuat Megawati kecolongan sebanyak 2 kali.

Marzuki bercerita percakapannya dengan SBY terjadi pada 2004 atau menjelang pilpres yang akhirnya dimenangkan oleh eks ketum Partai Demokrat itu. Perbincangan ini terjadi di salah satu ruangan hotel.

"Pak SBY menyampaikan 'Pak Marzuki, saya akan berpasangan dengan Pak JK. Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini'. Artinya, kecolongan pertama dia yang pindah, kecolongan 2 kali diambil Pak JK," ujarnya.

"Itu kalimatnya, 'Pak Marzuki orang pertama yang saya kasih tahu nanti kita rapat," kata Marzuki sembari meniru pernyataan SBY saat itu. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita