Viral Pemakaman Jenazah Covid-19, Publik: Mau Dikubur pun Masih Harus Antre

Viral Pemakaman Jenazah Covid-19, Publik: Mau Dikubur pun Masih Harus Antre

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Jagat maya kembali diramaikan dengan unggahan warganet yang memperlihatkan prosesi pemakaman jenazah Covid-19.

Mirisnya, dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @dewiirawan13 tersebut memperlihatkan ambulans yang diduga membawa jenazah pasien Covid-19 tengah antre di TPU.

Sang perekam video menyebut, antrean mobil ambulans itu hendak memakamkan jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur.

Ia mengatakan, pemakaman jenazah tersebut adalah yang baru saja datang. Padahal pemakaman sebelumnya masih antre.

"Pemakaman Tegal Alur, ini pasien yang wafat karena terpapar Covid-19. Pemakaman baru. Turun hujan, banjir," ucap pengunggah video.

Hal ini tentu menjadi kabar yang sangat menyedihkan. Bahkan, hanya untuk dimakamkan saja, jenazah pasien tersebut harus antre.

Di dalam video itu juga menunjukkan ada sangat banyak makam warga yang diduga pasien Covid-19.

Hingga saat ini, video berdurasi 38 detik itu sudah disukai dan dibagikan ulang oleh ribuan pengguna internet di Twitter. 

Ribuan warganet yang mengomentari unggahan itu mengaku miris dengan fenomena saat ini. Hal ini tentu menunjukkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan hal yang baik.

"Sudah ada yg mengingatkan 9 bulan lalu, tapi ya gitu karena safety & kesehatan bagi masyarakat kita itu nggak penting. Dan ini mulai kejadian. Berikutnya...terlalu ngeri untuk membayangkan," ungkap akun @muharmans.

"Sangat valid , 4 hari lalu temen saya jg nungguin mertua nya di pinggir TPU utk dimakamin,dari pagi sampe jam 12 siang nungguin,dia hitung ada 75 pasien yg dikubur..kalau sampe malem bisa ratusan," kata @vonibraja.

"Amat mengenaskan, semoga mereka yang anggap enteng pandemi ini sadar, matipun saat ini sengsara, bukan hanya yang meninggal tetep keluarga yang ditinggal," ucap netizen lainnya.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita