Tunawisma Jadi Bahasan Panas di DKI, Elite PPP: Ada Kesan Kontestasi 2024

Tunawisma Jadi Bahasan Panas di DKI, Elite PPP: Ada Kesan Kontestasi 2024

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma, yang menemukan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, dibantah oleh Pemprov DKI Jakarta. Politikus PPP Arsul Sani menyebut sejumlah orang menyorot kejadian itu sebagai kontestasi menjelang Pilpres 2024 ataupun Pilgub 2022.

"Begini bahwa itu dikesankan, bukan adu politik ya, itu dikesankan kontestasi (Pilpres) 2024 atau bahkan mungkin kalau 2022 ada Pilgub (DKI) itu kan. Itu memang berkembang, termasuk di medsos, saya ikuti juga," kata Arsul di gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Wakil Ketua MPR RI itu meminta publik melihat sosok pejabat publik secara keseluruhan. Ia pun tidak mempermasalahkan jika memang ada perhatian ke arah kontestasi politik dari kejadian tunawisma di DKI Jakarta.


"Tapi ya lagi, kita melihat orang itu menurut saya, ya kita lihat saja secara keseluruhan. Kalau pun katakanlah ada pihak yang melihat itu sebagai kontestasi atau ada dari masing-masing tim dari pejabat yang bersangkutan itu mendesain itu sebagai sebuah kontestasi. Memangnya salah? Kan nggak salah juga gitu loh," sambungnya.

Lebih lanjut, Arsul mengimbau masyarakat tidak terlalu meributkan aksi blusukan Risma. Menurutnya, kontestasi Pilpres 2024 terbuka untuk semua pihak.

"Bisa jadi Bu Risma melakukan itu, itu kan karena memang dapat dari jajarannya, bukan karena Bu Risma-nya pengen melakukan seperti itu. Nah masukan itu bisa benar, bisa juga keliru atau kan nggak pas. Jadi kalau menurut saya nggak usah terus-terusan dikembangkan. Sama seperti kalau Pak Anies lagi ngapain. Yang terus dikembangkan itu dalam rangka pencitraan ini dan sebagainya, ya capek aja kita kalau kita urusi hal-hal seperti itu. Wong 2024 itu memang sesuatu yang terbuka untuk semuanya," ucapnya.

Arsul pun enggan memberikan komentar lebih jauh terkait temuan Risma soal tunawisma yang ditepis pihak Pemprov DKI Jakarta. Ia hanya ingin memberikan prasangka baik kepada Mensos Risma dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kita ini harus berhusnudzonlah baik kepada Bu Risma, berprasangka baik, baik kepada Pak Anies juga berprasangka baik. Kalau soal style nggak cocok itu memang tiap orang ada style-nya sendiri-sendiri dalam mengartikulasikan bagaimana cara biar kerja. Ada yang senang ke lapangan, ada yang senang press conference. Ya itu terserah saja," ucapnya.


Diberitakan sebelumnya, Mensos Risma menemukan tunawisma saat blusukan di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Sedangkan, Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin menyebut selama ini tidak pernah menemukan tunawisma di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.

"Ya selama ini sih kita nggak pernah dapatkan yang di Sudirman-Thamrin, ya," kata Arifin saat dihubungi detikcom, Kamis (7/1).

Arifin mengaku pihaknya selama ini hanya menemukan tunawisma di pinggiran Thamrin. Menurutnya, tunawisma tersebut memang mencari barang-barang bekas di sekitar lokasi tersebut.

"Jadi yang ada kan biasanya di dalam ya, di lingkungan lebih ke dalam, mereka mengais sisa-sisa barang yang mungkin bisa dia jual-belikan lagi, kayak semacam manusia gerobaklah kira-kira," ucapnya(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita