BPOM Setujui Vaksin China Sinovac, Kemanjuran: 65,3%, Efek Samping Berat: Gangguan Kulit

BPOM Setujui Vaksin China Sinovac, Kemanjuran: 65,3%, Efek Samping Berat: Gangguan Kulit

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO -  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah merilis izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 alias izin emergeny Use Authorization atau EUA atas vaksin Sinovac, China.

Vaksin asal China Sinovac kini bernama CoronaVac. Pasca mengantongi izin darurat  EUA ini , vaksin corona Sinovac atau CoronaVac ini bisa beredar dan digunakan.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/1) menjelaskan, berdasarkan data interim hasil uji klinis III di Bandung, "Hasil efficacy uji klinis di Bandung 65,30 persen," kata Kepala BPOM Penny, Senin (11/1).

Oh iya, efficacy atau efikasi merujuk tingkat kemanjuran atau khasiat vaksin. Ini  adalah kondisi setelah subjek yang  mendapatkan penyuntikan corona setelah kedua kali mendapatkan suntikan vaksin. Ini akan nampak efek kemanjuran saat subjek yang mendapatkan vaksin ini kembali berkegiatan di tengah masyarakat, apakah ia terhindar dari paparan corona atau tidak.

Adapun,kata Penny, data imunogenisitas vaksin ini sampai 3 bulan cukup baik, yakni di atas 99 persen.

Imunogenisitas menggambarkan kadar antibodi yang meningkat kemudian bisa menetralisir dan membunuh virus yang masuk ke tubuh manusia.

Penny juga menjelaskan, secara keseluruhan, vaksin Covid-19 ConanaVac aman digunakan dengan efek samping corona vac adalah ringan dan sedang

"Efek samping yang timbul berupa nyeri, iritasi, pembengkakan. Adapun efek sistemik berupa nyeri otot, fatigue dan demam," kata Penny dalam konferensi pers, Senin (11/1).

Penny juga menyebut, efek samping berat yang banyak ditakutkan akan dialami setelah menerima vaksin corona bikinan Sinovac dalam tingkat yang rendah.

Dari proses pengujian BPOM, efek samping berat hanya terjadi sekitar 0,1 hingga 1 persen usai vaksin disuntikkan ke dalam tubuh seseorang.

"Frekuensi efek samping dengan derajat berat adalah sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai 1 %," ujar Penny.

Kata Penny, efek samping yang telah disebutkan merupakan efek samping yang lumrah ketika seseorang menerima dosis vaksin, bahkan bisa dengan cepat hilang.

"Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali sehingga secara keseluruhan kejadian efek samping ini juga dialami pada subjek yang mendapatkan plasebo," jelasnya.

Penny juga yakin bahwa vaksin corona  ini memiliki tingkat efikasi yang cukup baik.

Ini nampak dari hasil pemantauan dan analisis dari proses uji klinis yang dilakukan dilakukan di Indonesia dan juga mempertimbangkan hasil uji klinis di Brasil dan Turki.

"Vaksin sinovac menunjukkan kemampuan dalam pembentukan antibodi di tubuh dan kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus, imunogenisitas, yang dilihat dari uji klinik fase 1 dan 2 di China, dengan periode pemantauan 6 bulan," ujarnya.[]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA